Saat itulah, pengusaha laundry bisa meraup omzet per hari lebih tinggi dari biasanya.
"Kalau omzet tiap laundry kemungkinan besar pasti banyak kenaikan. Di outlet kami di Kebagusan, hari biasanya sekitar Rp 1,8 juta- Rp 2.2 juta per hari, bisa menjadi Rp 2,7- 3,1 juta per hari," ujar Apik kepada detikFinance, Kamis (15/06/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jelang Lebaran, Permintaan Laundry Naik 30% |
Omzet melonjak karena jumlah pakaian yang dicuci naik, dari biasanya 200-250 kg, menjadi 300-350 kg per hari. Menurutnya, permintaan laundry melonjak karena asisten rumah tangga pulang mudik.
Selain itu, karena masyarakat juga fokus ibadah dan mengunjungi keluarga saat Lebaran. Sehingga, tak sempat mengurus cucian.
"Karena banyak pelanggan yang ingin fokus pada ibadahnya. Jadi dari pada dia mencuci kan, jadi pasti ada kenaikan," kata Apik.
Terlebih pada hari-hari mendekati Lebaran. Permintaan dinilainya akan semakin meningkat, terutama untuk laundry baju-baju Lebaran.
"Menjelang lebaran, mulai baju-baju Lebaran seperti gamis udah mulai banyak yang masuk," tutur Apik. (hns/hns)