Dari 49 bendungan baru yang dibangun, salah satu yang terus dikebut adalah Bendungan Passeloreng yang berlokasi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Bagaimana perkembangannya?
![]() |
Dari data PT Wijaya Karya yang dikutip detikFinance, Rabu (9/8/2017), saat ini pekerjaan yang dilakukan adalah pembangunan bangunan utama dinding bendungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah pembangunan dinding bendungan rampung, proses selanjutnya adalah aji kelayakan dari badan keamanan bendungan Kementerian PUPR. Bila dinyatakan layak, maka saluran pengelak akan ditutup sebagai tandai dimulainya pengisian bendungan alias impounding.
Bersamaan dengan pembangunan dinding bendungan, saat ini juga tengah dilakukan pembangunan spillway alias saluran pelimpah. Spillway ini nantinya bakal berfungsi mengatur tinggi muka air di bendungan. Spillway akan dibuka saat permukaan air terlalu tinggi, sebaliknya, akan ditutup saat muka air dianggap terlalu rendah.
![]() |
Dalam proyek ini, PT Wijaya Karya bertindak sebagai kontraktor pelaksana pembangunan yang sudah mulai melakukan pekerjan pada 1 Juni 2015 dan dari rencana awal sesuai kontrak ditargetkan selesai 2019 dengan nilai kontrak Rp 701 miliar.
Daya tampung bendungan sebesar 138 juta m3 dan direncanakan dapat mengairi irigasi seluas 7.000 ha, air baku 305 liter/detik dan mengurangi banjir di Kabupaten Wajo.
Ada lima kecamatan di Kabupaten Wajo yang akan dilayani kebutuhan airnya dari Bendungan Paselloreng, yang selama ini hanya mengandalkan area sawah tadah hujan. Lima Kecamatan yang dimaksud adalah, Kecamatan Gilireng, Penrang, Majauleng, Sajowangi dan Takalala. (dna/ang)