Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Hartoyo mengatakan, pemerintah juga telah mencanangkan pembangunan 9 PLBN lainnya, yang rencananya dilaksanakan pada tahun 2019 mendatang. Kesembilan PLBN tersebut rencananya bakal dibangun setelah pembangunan tahap II tujuh PLBN yang sekarang sedang berlangsung telah rampung.
"Memang PLBN se-Indonesia itu ada banyak. Dulu dibangun 7 prioritas pertama. Nanti akan dilanjutkan 9 prioritas kedua. Prioritas kedua itu mungkin dibangun tahun 2019 mungkin. Soalnya kan kita PLBN tahap I ini akan selesai 2018 nanti," katanya saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (23/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tak ada perubahan lokasi, kesembilan PLBN tersebut di antaranya terletak di Rupat, Kabupaten Bengkalis (Riau), Serasan, Kabupaten Natuna (Kepulauan Riau), Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang (Kalbar), Jasa di Kabupaten Sintang (Kalbar), Sei Pancang di Kabupaten Nunukan (Kalimantan Utara), Napan di Kabupaten Timur Tengah Utara (NTT), Maritaeng di Kabupaten Alor (NTT), Oepuli di Kabupaten Kupang (NTT) dan Waris di Kabupaten Kherom (Papua).
"Nanti kita koordinasikan dengan BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan). Mungkin prototipe nya atau pola desainnya hampir sama. Nanti kita yang akan menentukan desainnya seperti apa. Kalau rekomendasi lokasi dari BNPP. Kalau nanti berdasarkan kebutuhan, desainnya nanti seperti apa, itu PUPR (Cipta Karya)," tutur Sri.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menginginkan wilayah perbatasan jadi wilayah yang benar-benar diperhatikan. Salah satu upaya untuk mendongkrak kualitas hidup masyarakat di perbatasan adalah dengan membangun suatu kawasan terpadu.
Hal ini diwujudkan dengan merombak Kantor PLBN yang selama ini digunakan sebagai gerbang keluar masuk di wilayah perbatasan. Kini tujuh PLBN yang telah dirombak telah rampung. Dan agar pembangunan terus berkelanjutan, ketujuh PLBN yang telah dirombak ulang ini akan dibentuk menjadi suatu kawasan terpadu yang terintegrasi dengan sejumlah fasilitas. (eds/dna)