Lewat beberapa kali pembahasan, kontrak pembangunan LRT yang menugaskan PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangunan prasarana LRT di Jabodebek akhirnya ditandatangani. Melalui kontrak ini, Adhi Karya mendapatkan kontrak pembangunan sebesar Rp 21,7 triliun untuk membangun pra sarana LRT Jabodebek.
Pembangunan LRT Jabodebek dengan total panjang jalur 81,6 km dilaksanakan pada dua tahap. Untuk Tahap I, panjang jalur mencapai 43,3 km yang akan dibangun serta dilengkapi prasarana pendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah stasiun pada ke 3 rute LRT ini adalah 16 stasiun. Masing-masing terdapat pada lintas Cawang-Cibubur 4 stasiun, Cawang-Dukuh Atas 7 stasiun dan Cawang-Bekasi Timur sebanyak 5 stasiun. LRT Jabodebek tahap I ini juga dilengkapi satu buah Depo LRT sebanyak 1 unit yang berlokasi di Bekasi Timur.
Adapun pekerjaan pembangunan LRT Jabodebek saat ini seluruhnya telah masuk pada pengerjaan struktur, kecuali lintasan Cawang-Dukuh Atas yang baru dimulai pada tahun ini. Tahun depan pembangunan LRT akan merampungkan sisa struktur yang masih ada, termasuk pada jalur dan pendukung sistem keretanya seperti sistem komunikasinya, pasokan listrik dan signaling.
Ditargetkan, pembangunan LRT tahap I bakal rampung pada 2019, dan bisa beroperasi pada bulan Mei 2019. Hal ini sesuai dengan isi kontrak, di mana lama pembangunan konstruksi yang tercantum dalam kontrak adalah selama 43 bulan terhitung dari 9 september 2015 sampai dengan 31 Mei 2019.
Diharapkan target pembangunan LRT Tahap I bisa dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang tercantum pada kontrak, yaitu pada semester I tahun 2019. Sehingga nantinya, ketika beroperasi dapat berkontribusi untuk mengurangi kemacetan jalan raya, dan mendorong pengguna kendaraan pribadi untuk mau beralih dari kendaraan pribadi untuk menggunakan kereta api. Pembangunan LRT ini juga diharapkan dapat memicu tumbuh Transit Oriented Development (TOD) di sekitar stasiun LRT. (eds/mca)