Susi menjelaskan, produksi perikanan tercatat naik dari 20,84 juta ton di 2014 menjadi 23,51 juta ton di 2016. Konsumsi ikan juga meningkat, yaitu pada 2014 sebesar 38,14 kilogram (kg) per kapita per tahun menjadi 43,94 kg per kapita per tahun di 2016.
"Konsumsi ikan meningkat, kenaikannya 5 kilogram lebih kalau dihitung," kata Susi.
Selain itu, pertumbuhan PDB perikanan tercatat selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan PDB nasional. Di 2015, pertumbuhan PDB perikanan tercatat sebesar 8,35%, kemudian di 2016 sebesar 7,03%, dan di 2017 sebesar 7,08%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya (SDA) Perikanan naik dari Rp 77,47 miliar di 2015 menjadi Rp 386,1 miliar per Oktober 2017. Daya beli masyatakat perikanan juga naik dari 102,73 ke 103,79.
Kemudian, penyelamatan sumber daya kepiting dan lobster yang berhasil digagalkan penyelundupannya senilai Rp 509,68 miliar per Juli 2017. Sebanyak 317 kapal ilegal juga berhasil ditenggelamkan.
KKP juga telah menyerahkan 926 kapal bantuan kepada nelayan dan 6.853 alat tangkap pengganti juga sudah diserahkan sebagai pengganti cantrang
"Bantuan kapal sudah sampai 926 unit. Kemudian ada 6.853 alat tangkap yang sudah dibagikan untuk pengganti cantrang. Kemudian budidaya ada 392 paket pakan mandiri. Dalam 2 tahun ini berhasil, pakan mandiri nilai tukar pembudidaya naik signifikan," terang Susi. (hns/hns)