Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II, Dani Rusli Utama, mengatakan sistem pengangkutan ini bakal memanfaatkan kanal Cikarang-Bekasi-Laut (CBL) sepanjang 19 kilometer. Saat ini proyek tersebut masih menunggu rekomendasi teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cibitung.
"Progresnya (proyek ini) sendiri kita sedang pembahasan finalisasi rekomendasi teknis dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwing-Cibitung," kata Dani, di Hotel Hilton, Kota Bandung, Selasa (24/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila proyek ini selesai, bisa mengurangi adanya penumpukan kendaraan dan kontainer di Tanjung Priok. Selain itu para pelaku bisnis bisa memanfaatkan berbagai pilihan moda transportasi yang ada di Tanjung Priok, mulai dari kereta api, jalan raya dan juga sistem pengangkutan sungai.
"(Bila ini selesai) satu tongkang bisa bawa 200-300 peti kemas. Kemudian dengan tongkang bisa lebih murah juga," katanya.
Selain itu, Pelindo II juga akan membangun terminal yang bakal terhubung dengan Jalan Tol Cilincing-Cibitung yang saat ini sedang tahap konstruksi. Kanal CBL juga akan menjadi alternatif untuk mengurangi kepadatan di jalan tol juga.
Untuk investasinya sendiri dibutuhkan Rp 3,4 triliun. Secara keseluruhan, kanal CBL dirancang bisa menampung arus peti kemas hingga 3 juta TEUs per tahun.
"Studinya sudah kita lakukan. 2018 groundbreaking, kita lagi fokus untuk bisa dieksekusi. Karena makin cepat makin baik. Jangan sampai perkembangan Priok ini jadi ada hambatan," terang. (hns/hns)