Masih Ada Orang Pakai Calo untuk Jadi PNS, Lokasinya di Mana Saja?

Masih Ada Orang Pakai Calo untuk Jadi PNS, Lokasinya di Mana Saja?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Sabtu, 04 Nov 2017 12:40 WIB
Foto: Tri Ispranoto
Jakarta - Walaupun seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) telah menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) atau tes yang dilakukan secara online menggunakan komputer, namun masih ada orang yang percaya menggunakan jasa calo.

Dengan menggunakan jasa calo itu, tentu harapannya dapat menjadi aparatur sipil negara dengan mudah dan dengan menggunakan sejumlah uang. Lantas, dimana ada kejadian seperti itu?

Namun, Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kemen PAN-RB, Herman Suryatman, mengungkapkan biasanya hal itu terjadi di daerah-daerah. Sebab menurut Herman, masih ada orang di daerah yang belum mengerti pelaksanaan seleksi CPNS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di lapangan ini, apalagi di kampung, masyarakat mungkin ada yang belum paham, sehingga iming-iming dari oknum, iming-iming dari calo, itu bisa mempengaruhi yang bersangkutan, sehingga memberikan sesuatu. Apalagi iming-imingnya tanpa tes," jelasnya kepada detikFinance, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Dirinya mencontohkan, beberapa bulan lalu ada kejadian di wilayah Bandung, sejumlah pegawai honorer tertipu karena percaya dengan oknum yang bisa menjanjikan untuk diangkat menjadi PNS.

"Saya tidak tahu persis. Tapi beberapa bulan lalu ada di Bandung kejadian, teman-teman tenaga honorer diminta sejumlah uang oleh oknum, kemudian akan dibantu jadi CPNS tanpa seleksi," terangnya.


Lebih lanjut Herman menambahkan, dari kasus tersebut korban penipuan berjumlah puluhan orang. Mereka pun mengalami kerugian total hingga miliaran rupiah.

"Iya itu banyak, banyak yang kena tipu seolah-olah akan dibantu menjadi CPNS. Dan itu jelas penipuan. Itu sampai miliaran (total kerugian), karena puluhan orang (korbannya) kalau tidak salah," ungkapnya.

Namun, kata Herman, kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian.

"Itu ditangani oleh kepolisian. Yang jelas oknum-oknum seperti itu langsung diproses polisi," tuturnya.



(ang/ang)

Hide Ads