Kemudian inflasi akhir tahun diproyeksi bisa tetap rendah pada 3,7% pada 2017 dan 3,6% pada 2018.Angka inflasi ini karena harga pangan dan administered price yang stabil. Kemudian defisit neraca berjalan diperkirakan berada di 1,7% dari PDB 2017 dan 1,9% pada 2018.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan melihat terlebih dahulu faktor apa saja yang bisa membuat IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level tersebut.
"Pokoknya kami lihat dulu faktor apa saja menyebabkan prediksi 5,3%. Menurut saya IMF masih mengasumsikan dari konsumsi," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan RI, Jakarta, Rabu (15/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, tantangan besar untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah bagaimana menjaga momentum investasi maupun ekspor sehingga bisa sekuat kuartal III tahun ini.
"Kami akan upayakan itu bisa terjaga, sesuai dengan instruksi Presiden untuk tetap menjaga iklim bisnis dan investasi," imbuh dia.
Sebelumnya Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 sebesar 5,4%. Angka itu oleh Sri Mulyani dinilai tetap realistis. (mkj/mkj)











































