-
Perusahaan spesialis rekrutmen profesional Robert Walters merilis hasil survei gaji tahunan para pegawai dengan posisi tinggi di beberapa sektor industri di Indonesia pada tahun 2017 dan 2018.
Dalam rilisnya itu, Robert Walters juga menginformasikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang diperlukan oleh berbagai perusahaan.
Robert Walters merilis hasil survei gaji tahunan para pegawai dengan posisi tinggi di beberapa sektor industri di Indonesia pada tahun 2017. Dari rilisnya itu, sektor-sektor industri yang disurvei antara lain accounting & finance, banking & financial service, human resources, IT, legal, sales & marketing, serta sektor supply chain & procurement.
Sektor sales & marketing memiliki gaji yang paling besar dibanding sektor lainnya. Untuk posisi Chief Marketing Officer bisa mencapai Rp 1,5 miliar hingga Rp 2,9 miliar per tahun. Sedangkan posisi sekelas Sales & Marketing Director mendapatkan gaji rata-rata Rp 1,3 miliar hingga Rp 1,7 miliar per tahun.
Kemudian disusul sektor accounting & finance. Untuk posisi sekelas Chief Financial Offficer, mendapatkan gaji rata-rata sebesar Rp 1,6 miliar hingga 2,5 miliar per tahun. Selanjutnya untuk sektor legal atau hukum, untuk posisi sekelas legal director rata-rata mendapatkan gaji sebesar Rp 1,3 miliar hingga Rp 1,9 miliar per tahun.
Untuk sektor supply chain & procurement, posisi pada Procurement Director mendapatkan gaji sebesar Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,6 miliar per tahun. Sedangkan untuk posisi sekelas Supply Chain Director bisa mendapatkan gaji sekitar Rp 1,6 miliar hingga Rp 2,4 miliar per tahun.
Di sektor TI (Information Technologi), posisi sekelas CTO/CIO (Chief Technical Officer/Chief Information Officer) bisa mendapatkan gaji hingga Rp 850 juta hingga Rp 1,5 miliar per tahun.
Kemudian untuk di sektor banking & financial service, gaji untuk posisi sekelas Cash Management Operation sebesar Rp 390 juta hingga Rp 650 juta per tahun. Posisi Compliance/Legal sebesar Rp 450 juta hingga Rp 780 juta per tahun. Lalu posisi Financial Control sebesar Rp 450 juta hingga Rp 780 juta per tahun. Kemudian untuk posisi Investment Banking Rp 392 juta hingga Rp 735 juta per tahun.
Terakhir, pada sektor human & resource untuk posisi sekelas HR Business Partner mendapatkan gaji rata-rata Rp 520 juta hingga Rp 624 juta. Sedangkan untuk posisi HR Business Partner bisa mendapatkan gaji sebesar Rp 455 juta hingga Rp 520 juta.
Gaji rata-rata di Indonesia ternyata dapat bersaing dengan sejumlah negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Secara umum, peringkat gaji di Indonesia menduduki posisi kedua di Asia Tenggara, atau satu tingkat di bawah Singapura.
Managing Director Robert Walters untuk Asia Tenggara, Toby Fowlston, menjelaskan di Asia Tenggara gaji rata-rata di Indonesia bersaing ketat dengan gaji rata-rata di Malaysia. Namun, keduanya masih berada di bawah peringkat Singapura.
"Secara regional (Asia Tenggara), rerata penghasilan di Indonesia berada di level dua atau tiga tertinggi di antara negara regional lain. Singapura nomor satu, kedua mix antara Malaysia dan Indonesia. Kita (Indonesia), tinggi dalam hal skil perspektif, penghasilan lebih tinggi dari Vietnam, Thailand, atau Filipina yang berada di peringkat bawahnya di regional" kata Toby.
Penghasilan di Singapura, kata Toby, masih lebih tinggi sekitar dua hingga tiga kali lipat dibanding penghasilan pekerja di Indonesia. Namun Indonesia masih lebih tinggi dibanding beberapa negara Asia Tenggara lainnya namun masih bersaing dengan Malaysia, atau sekitar 20%-40% lebih tinggi dibandingkan penghasilan di Vietnam atau Thailand atau Filipina.
Peningkatan gaji di Indonesia juga terbilang tinggi dibanding negara-negara Asia Tenggara lainnya. Indonesia berada di bawah Vietnam dalam hal kenaikan gaji. Peningkatan gaji di Indonesia juga tercatat kedua tertinggi di regional, Vietnam nomor satu, lalu Indonesia, kemudia Thailand dan Filipina, lalu Malaysia dan Singapura terakhir.
Seiring perkembangan era digitaliasi saat ini, sektor industri juga makin manfaatkan teknologi dalam menggerakan roda bisnisnya. Dengan demikian, sumber daya manusia (SDM) di sektor digital, terutama di bidang Teknologi Informasi (TI) atau Technology Information (IT) juga makin dibutuhkan.
Robert Walters mengungkapkan bahwa prospek ekonomi saat ini, membuat digitalisasi yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang stabil akan mendorong pertumbuhan gaji pada tahun depan atau 2018, khususnya di bidang TI dan pengalaman internasional akan sangat diminati.
Telah banyak perusahaan konvensional yang mengembangkan bisnisnya ke ranah digital, semisal transportasi online, e-commerce hingga financial technology (fintech). Maka tenaga yang ahli di bidang TI banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan digital.
Survei tersebut juga mencatat bahwa fokus pada transformasi bisnis ke platform digital turut memicu permintaan sumber daya manusia (SDM) profesional yanga memiliki pengalaman terhadap perubahan manajemen, terutama yang terbukti sukses mengelola transformasi budaya perusahaan.
"Sebagai hasil dari transformasi ini, banyak perusahaan yang ingin mempekerjakan para profesional dengan keahlian digital, baik di bidang pemasaran dan teknologi informasi, terutama mereka yang mahir dalam menjalankan infrastruktur digital back office atau dengan keahlian teknologi khusus," kata Managing Director Robert Walters untuk Asia Tenggara Toby Fowlston.
Bahkan, profesional di bidang TI bisa mendapatkan kenaikan gaji hingga 40% saat berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Hal itu bila dilihat dari kemampuan dan kebutuhan dari SDM di bidang TI.
"TI ini kita most chalenging part, karena fintech company, startup company setiap hari itu selalu ada. Jadi agak berebutan talent. Dan talent-talent ini hight demand dan sangat diperlukan. Bisa minta 40% kenaikan gaji," kata Manajer, Akuntansi Keuangan Robert Walters, Karina Saridewi.
Posisi sekelas CTO/CIO (Chief Technical Officer/Chief Information Officer) bisa mendapatkan gaji hingga Rp 850 juta hingga Rp 1,5 miliar per tahunnya. Kemudian untuk posisi Head of IT memiliki gaji rata-rata sebesar Rp 650 juta hingga Rp 1,2 miluar per tahunnya.
Sedangkan untuk posisi sekelas manager per tahunnya, seperti Program Manager mendapatkan gaji Rp 550 juta - Rp 1 miliar, IT Manager Rp 450 juta - 720 juta, Project Manager Rp 450 juta - Rp 600 juta. Kemudian Infrastructure Manager Rp 350 juta - Rp 600 juta, dan e-Commerce Manager Rp 300 juta - Rp 700 juta per tahunnya.
Kemudian untuk posisi Architect bisa mendapat gaji rata-rata Rp 440 juta hingga Rp 660 juta. Lalu posisi Business Intelligence Consultant Rp 330 juta hingga Rp 500 juta per tahun.
Sedangkan untuk posisi Software Developer mendapatkan gaji Rp 220 juta hingga Rp 500 juta per tahun. Posisi Business Analyst Rp 220 juta hingga Rp 450 juta per tahun, dan untuk posisi Systems Engineer mendapatkan gaji Rp 190 juta hingga Rp 380 juta per tahunnya.