Taktik Unik Rachmat Gobel Gaet Investor di Jepang

Laporan dari Tokyo

Taktik Unik Rachmat Gobel Gaet Investor di Jepang

Sudrajat - detikFinance
Minggu, 03 Des 2017 10:53 WIB
Rachmat Gobel dan Dubes RI untuk Jepang Arifin Tasrif mendampingi Mendag Enggartiasto Lukita bertemu Sekjen LDP Toshihiro Nikai. Foto: Sudrajat
Tokyo - Utusan khusus Presiden Indonesia untuk Jepang Rachmat Gobel punya taktik tersendiri dalam upaya menarik investasi Jepang ke Indonesia. Selain memaparkan berbagai keberhasilan pembangunan ekonomi Indonesia selama ini, dia coba menyentuh memori masa lalu.

"Saya ingin mengajak Anda semua mengenang masa lalu, ketika Indonesia pertama kali menggelar Asian Games di Jakarta pada 1962," kata lulusan Chuo University, Tokyo pada 1987 itu dalam Forum Bisnis Indonesia-Jepang, Rabu (29/11/2017).

Kala itu, ia melanjutkan, pemerintah dan para pengusaha Jepang punya andil besar bagi suksesnya pelaksanaan perhelatan akbar di dunia olah raga tersebut. Sebab para pengusaha Jepang lah yang banyak membangun infrastruktur di Jakarta, Bali, dan Palembang dengan dana kompensasi pampasan perang. Sampai sekarang jejak dan wujudnya masih ada dan sangat terasa manfaatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Jakarta ada Gelora Bung Karno, Hotel Indonesia, Sarinah (mal modern pertama di Jepang), Gedung TVRI, Jembatan Ampera di atas Sungai Musi (Palembang), hotel di Bali dan Pelabuhan Ratu," papar Rachmat mencontohkan.

Taktik Unik Rachmat Gobel Gaet Investor di Jepang.Rachmat Gobel dan Dubes RI untuk Jepang Arifin Tasrif mendampingi Mendag Enggartiasto Lukita bertemu Sekjen LDP Toshihiro Nikai. Foto: Sudrajat

Secara terpisah, kepada detikFinance dia bercerita bahwa kala itu untuk turut menyukseskan Asian Games, Presiden Sukarno mempercayakan kepada ayahnya, Thayeb Mohammad Gobel, memproduksi 10 ribu televisi atas kerja sama dengan salah satu perusahaan elektronik Jepang.

"Saya lupa nama mereknya, yang pasti setelah itu produk tersebut mulai menyaingi Philip yang waktu itu mendominasi pasar kita," kata Rachmat.

Saat mendampingi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bertemu Sekjen Partai Liberal Demokrat (LDP) Toshihiro Nikai, dia juga secara khusus meminta agar Jepang kembali membantu pelaksanaan Asian Games 2018.

Kalau para pengusaha Jepang kala itu begitu antusias membangun Indonesia ketika infrastruktur di banyak tempat masih sangat terbatas, kata Rachmat, "mestinya saat ini Anda semua lebih bergairah untuk berinvestasi karena Indonesia banyak memberikan insentif bagi terciptanya iklim usaha yang kondusif."

Presiden Joko Widodo, lelaki kelahiran Jakarta, 3 September 1962 itu melanjutkan, berasal dari kalangan pengusaha kecil di bidang furniture. Karena itu dia tahu betul apa yang dirasakan para pengusaha di lapangan, sehingga Jokowi komit betul untuk terus memperbaiki iklim investasi yang lebih baik.

"Presiden Jokowi juga sangat ingin agar infrastruktur yang gencar dibangun di berbagai daerah atas kerja sama dengan para pengusaha Jepang bisa membangkitkan pertumbuhan industri di daerah-daerah," ujarnya. (jat/mkj)

Hide Ads