Sri Mulyani Bicara Krisis Ekonomi 2008 di Depan Mahasiswa STAN

Sri Mulyani Bicara Krisis Ekonomi 2008 di Depan Mahasiswa STAN

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 21 Des 2017 21:10 WIB
Foto: Dok. Kementerian Keuangan
Tangerang Selatan - Di depan ribuan mahasiswa Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN), Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan ekonomi Indonesia berada di tren yang baik, namun tetap mewaspadai ketidakpastian global.

"Saat ini dunia sedang menghadapi situasi kalau kalian lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh cukup tinggi, ekonomi dunia mengalami pelemahan, sekarang sudah meningkat tapi landai, karena dunia ini belum sepenuhnya bebas dari akibat krisis 2008-2009," kata Sri Mulyani di Student Centre PKN STAN, Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Ekonomi Indonesia tumbuh berada di level 5% dengan tingkat inflasi di level rendah. Di sisi lain, sebagai orang nomor satu di Kementerian Keuangan, Sri Mulyani maka tugasnya adalah mengelola APBN dengan kondisi yang tidak biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkeu Sri Mulyani Indrawati di STANMenkeu Sri Mulyani Indrawati di STAN Foto: Dok. Kementerian Keuangan



Situasi yang tidak biasa ini lantaran negara-negara maju pasca krisis ekonomi 2008-2009 belum sepenuhnya pulih. Sehingga, masing-masing memiliki caranya sendiri untuk sehat kembali.

"Sesudah krisis dunia mencoba pulih namun enggak sehat sekali, seperti kena flu sekarang ini baru pulih, kalau pulih berarti belum sepenuhnya sehat," tambah dia.

Dia mencontohkan, seperti China yang saat ini tengah melakukan rebalancing ekonomi, aksinya tersebut akan berdampak terhadap negara yang menjadi tujuan ekspor dan impor. Lalu, Amerika Serikat (AS) yang baru mendapatkan persetujuan untuk memangkas pajak penghasilan untuk badan maupun orang pribadi.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati di STANMenkeu Sri Mulyani Indrawati di STAN Foto: Dok. Kementerian Keuangan



"Dunia mulai memproteksi negaranya, kalau dunia melakukan protek maka kita akan alami hambatan, kalau seluruh dunia lakukan maka dunia ini di sekat-sekat, maka barang dan jasa tidak mengalir, maka ekonomi dunia akan menurun, ini yang sedang kita hadapi saat ini," ungkap dia.

Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan negosiasi kepada negara-negara yang selama ini mempengaruhi perekonomian nasional. Sebab, jika ekonomi sudah kembali pulih maka Sumber Daya Alam (SDA) harganya pun ikut pulih.

"Pengelolaan ekonomi tidak hanya melihat APBN, tapi kita mengelola ekonomi," tutup dia.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads