Fakta Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang Sudah Beroperasi

Fakta Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang Sudah Beroperasi

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 27 Des 2017 08:25 WIB
Fakta Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang Sudah Beroperasi
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Kereta dari Jakarta ke Bandara Soekarno-Hatta resmi diuji coba kemarin, melayani naik turun penumpang di Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Soekarno-Hatta.

Pantauan detikFinance di Stasiun Sudirman Baru, Selasa (26/12/2017) pagi, jumlah calon penumpang yang hendak menggunakan layanan kereta bandara masih terpantau normal, tidak terlalu sepi namun juga tidak membludak.

Tidak terlihat antrean padat di loket pembelian tiket secara elektronik (vending machine). Sebagaimana diketahui, Kereta Bandara tidak melayani pembelian tiket secara manual. Calon penumpang diharuskan memesan sendiri tiket melalui vending machine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain jumlah calon penumpang yang belum ramai, tenant-tenant penjual makanan dan minuman juga masih tutup, belum dioperasikan, bahkan masih ada yang terlihat separuh jadi.

Sejumlah petugas juga tampak berjaga bila ada calon penumpang yang mengalami kendala membeli tiket atau masuk ke peron stasiun.

Selain melalui vending machine yang disediakan di stasiun, untuk pembelian tiket dapat dilakukan melalui aplikasi di ponsel. Untuk pembelian melalui aplikasi ponsel, penumpang dapat download aplikasi di Play Store.

Berikut fakta menarik lain seputar kereta bandara selengkapnya di sini, Rabu (27/12/2017).
Beberapa kali rapat koordinasi telah dilaksanakan bersama dengan unsur terkait mengenai persiapan pengoperasian Kereta Bandara tersebut dan disepakati bahwa Kereta Bandara Soekarno-Hatta akan beroperasi secara penuh pada tanggal 2 Januari 2018.

Sejak awal Desember 2017, sarana Kereta Bandara telah dijalankan secara ujicoba tanpa membawa penumpang, sambil mengevaluasi dan menindaklanjuti rekomendasi hasil pengujian.

Pada 24-25 Desember 2017, setelah semua rekomendasi temuan hasil ujicoba tersebut dipenuhi, maka telah dijalankan penuh sebanyak 42 kereta per hari, sebagai ujicoba final dengan fokus terhadap penyesuaian jadwal perjalanan serta ketepatan waktu.

Hasil ujicoba final yang telah disaksikan semua pihak adalah telah terpenuhinya semua kriteria yang dipersyaratkan.

Mulai 26 Desember 2017, PT Railink soft launching dengan tarif promo Rp 30.000 per penumpang.

Pada tahap awal uji coba operasional 26 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018 diberlakukan tarif promosi Rp 30.000. Sedangkan mulai tanggal 2 Januari 2018 rencananya akan diterapkan tarif Rp 70.000.

Pada tahap awal operasional PT Railink baru melayani naik turun penumpang di tiga stasiun yaitu, Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Batu Ceper,dan Stasiun soekarno- Hatta.

Untuk sementara waktu pada tahap awal pengoperasian KA BSH, belum dilayani naik turun penumpang di Manggarai karena masih dalam proses pembangunan peron dan jalur Kereta Bandara oleh Satuan Kerja Proyek DDT DJKA Kemenhub.

Galih, salah seorang warga mengaku puas dengan fasilitas dan layanan yang tersedia di Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang resmi beroperasi kemarin.

"Enak, nyaman, space (ruang) antar bangku cukup luas. AC dingin. Orang enggak banyak jadi dinginnya lebih terasa," tutur Galih yang menjajal kereta pagi ini.

Pada tahap awal uji coba operasional 26 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018 diberlakukan tarif promosi Rp 30.000. Sedangkan mulai tanggal 2 Januari 2018 rencananya akan diterapkan tarif Rp 70.000. Kereta bandara berangkat setiap 30 menit sekali.

Untuk sementara waktu pada tahap awal pengoperasian, kereta belum melayani naik turun penumpang di Manggarai karena masih dalam proses pembangunan peron dan jalur Kereta Bandara oleh Satuan Kerja Proyek DDT DJKA Kemenhub.

Penumpang bisa membeli tiket lewat 3 cara, yaitu di stasiun lewat vending machine, lewat aplikasi yang bisa diunduh di ponsel, juga di website resmi railink yaitu di https://reservation.railink.co.id/.

Jika ingin membeli langsung di stasiun lewat vending machine, pertama-tama yang harus dilakukan adalah memilih menu booking tiket. Setelah itu, penumpang harus mengisi pilihan stasiun tujuan.

Jika berangkat dari Stasiun Sudirman Baru atau BNI City, stasiun tujuan yang tersedia sementara yaitu stasiun Batu Ceper dan Stasiun Soekarno Hatta International Airpot (SHIA). Kemudian penumpang pilih jam keberangkatan dan lihat ketersediaan tiket.

Bila telah selesai, langkah selanjutnya penumpang diwajibkan mengisi biodata yang terdiri dari nama, no telepon dan email. Harus diperhatikan, dari pengamatan detikFinance di lapangan, biodata ini wajib diisi karena bila tidak nanti akan terkendala pada proses selanjutnya.

Kemudian penumpang harus memilih mode pembayaran. Ada tiga mode pembayaran yang tersedia, yang seluruhnya dengan cara non tunai yaitu debit, kredit dan uang elektronik.

Setelah pembayaran dinyatakan sukses, tiket akan keluar lengkap dengan nomor dan barcode. Saat memasuki gerbang peron, tiket tersebut harus di-scan sehingga gerbang terbuka dan tiket tersebut ke gerbang yang sudah dilengkapi scanner dan penumpang dipersilakan untuk naik kereta.

Tak beda jauh dengan cara pembayaran yang dilakukan lewat aplikasi atau website.

Banyak penumpang mengeluh karena ribetnya proses pembelian tiket Kereta Bandara Soekarno-Hatta.

Ribet yang dimaksud karena penumpang harus memasukkan data-data pribadi yang dinilai banyak menghabiskan waktu. Railink selaku operator memang mengharuskan penumpang memasukkan nama, nomor telepon dan email pada proses pembelian.

Salah satu penumpang kereta bandara bernama Loso mengungkapkan kekecewaannya. Dia naik kereta bandara dari Stasiun Sudirman Baru (BNI City) dengan tujuan Bandara Soekarno Hatta sore tadi. Dia mengaku heran mengapa harus memasukkan data pribadi serinci itu.

"Mengapa beli tiket kereta ini harus mengetikkan nama, nomor HP, dan alamat email ya. jadinya antri pembelian menjadi panjang karena proses pembelilan tiket relatif lama. Memang perlu banget mengumpulkan data-data tersebut?" ujar Loso yang ia curahkan dalam media sosial pribadinya dikutip detikFinance.

"Bayangkan kalau pas jam-jam sibuk. Betapa merepotkannya," imbuh dia.

Penumpang Kereta Soekarno-Hatta mengkhawatirkan adanya gangguan sinyal yang menyebabkan terganggunya pelayanan menuju bandara.

Calon penumpang Kereta Bandara mengkhawatirkan adanya gangguan sinyal yang bisa saja terjadi dan mengganggu pengoperasian kereta yang berimbas pada keterlambatan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto memastikan tidak adanya gangguan sinyal yang dapat mengganggu perjalanan Kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami enggak terlalu khawatir sih. Aman-aman aja (sinyalnya). Sejauh ini enggak ada masalah," kata Heru.

Pihaknya juga memastikan akan terus melakukan perbaikan untuk menyempurnakan pengoperasian Kereta Bandara, sehingga hal-hal yang dikhawatirkan dapat mengganggu bisa diantisipasi.

"Sampai saat ini ketepatan waktu yang datang bagus. Lingkungan kami kan belum sepenuhnya selesai. Masih ada pembangunan yang terus berjalan," ujarnya.

Warga antusias mencoba kereta bandara Soekarno Hatta yang diuji coba mulai hari ini. Tak hanya bagi calon penumpang pesawat, kereta ini juga dijajal warga yang hanya penasaran.

Dari pantauan detikFinance di Stasiun Sudirman baru, warga tampak antusias mencoba moda transportasi yang sudah ditunggu-tunggu ini.

Galih salah satu penumpang mengaku tak memiliki keperluan apa-apa ke bandara hari ini. Dia hanya penasaran ingin mencoba moda transportasi ini.

"Pengen nyoba waktu tempuhnya. Pengen bandingin sama Damri," kata Galih saat berbincang dengan detikFinance di perjalanan dari Stasiun Sudirman Baru ke Bandara Soekarno-Hatta.

Dia ingin memastikan akurasi atau ketepatan kedatangan kereta menuju Bandara. PT Railink selaku operator Kereta Bandara mengatakan kalau waktu tempuh KA Bandara menuju Soekarno-Hatta hanya 55 menit.

"Untuk memastikan apakah waktunya akurat, soalnya kadang kereta gangguan sinyal," paparnya.


Calon penumpang kereta bandara Soekarno-Hatta diwajibkan mencantumkan nama, nomor handphone dan alamat email untuk memesan tiket.

Petugas yang berjaga di vending machine pembelian tiket, Sri Wahyuni memaparkan bahwa ketiga identitas tersebut harus diisi oleh mereka yang hendak membeli tiket. Namun sayangnya, diakui dia masih banyak calon penumpang yang tidak punya alamat email.

"Banyak yang ngeluh nggak punya email, yang lansia. Mau nggak mau kita harus bantu," ujarnya saat berbincang.

Dia memastikan bahwa alamat email merupakan hal penting yang wajib diisi. Sebab jika tiket hilang bisa dicetak ulang dengan menunjukkan bukti pembelian tiket yang secara otomatis dikirimkan ke alamat email yang dicantumkan saat pembelian.

Kata dia, petugas bersedia untuk membantu mereka yang belum memiliki email. Mereka juga bisa meminjam email keluarganya, misalnya email sang anak. Adapun cara terakhir jika sudah benar-benar kepepet, mau tidak mau petugas yang berjaga meminjamkan alamat emailnya.

"Pake email petugas kalau udah bener-bener mentok, kalau sudah kepepet. Tapi dianjurkan yang mau beli tiket sudah punya email," tambahnya.

Hide Ads