Rencananya, akhir Januari 2018 akan masuk 500.000 ton beras dari Thailand dan Vietnam.
"Di Januari, Februari, Maret, tapi ya kita tidak boleh berspekulasi. Pemerintah tidak mengambil risiko stok," ujar JK di Istana Wapres, Jakarta, Senin (15/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JK menegaskan, cadangan beras di gudang Bulog tidak boleh kurang dari 1 juta ton. Alhasil, kebijakan impor diambil untuk mengamankan stok beras.
"Oleh karena itu yang impor itu untuk menambah stok bulog, cadangan tidak boleh kurang daripada 1 juta ton dalam keadaan apapun," tutur JK.
"Nah ini 200 juta (penduduk), mesti tambah (cadangan), yang tercepat ya impor ini," lanjut JK.
Dia menambahkan, beras impor ini tidak akan keluar pada saat panen raya nanti, hanya disimpan di gudang Bulog saja.
"Kalau waktu panen raya, ini disimpan di gudang saja, jadi cadangan," tutur JK.
Selain itu, JK menambahkan, yang menjadi importir beras adalah Bulog, bukan PT PPI (Perusahaan Perdagangan Indonesia).
"Perlu saya luruskan juga, yang mengimpor itu Bulog, bukan PPI. Sejak Sabtu, eh Jumat, saya sudah suruh koreksi itu. harus Bulog," kata JK. (hns/zul)