Ongkos Angkut Ikan Indonesia yang Mahal

Ongkos Angkut Ikan Indonesia yang Mahal

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Kamis, 22 Feb 2018 08:13 WIB
Ongkos Angkut Ikan Indonesia yang Mahal
Foto: Grandyos Zafna

Biaya angkut logistik ikan dari China lebih murah dibandingkan biaya angkut ikan dari perairan laut Timur Indonesia. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldi Ilham Masita mengungkapkan, mahalnya ongkos angkut dikarenakan perusahaan kapal harus menghitung biaya bahan bakar perjalanan bolak-balik alias dua kali perjalanan.

Alasannya, saat ini kapal yang ada di Indonesia umumnya merupakan kapal angkut biasa yang tidak dilengkapi dengan container berpendingin atau reefercontainer. Sehingga angkutan seperti ikan yang membutuhkan lemari pendingin membutuhkan upaya khusus yang lebih dari biasanya.

Saat kapal berlayar dari timur ke barat, kapal penuh berisi ikan. Namun saat kembali ke timur, kapal berlayar dalam keadaan kosong. Sehingga biaya tersebut harus ditanggung pihak pemilik atau pembeli barang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga bila ingin mendapatkan reefercontainer, mereka (pengusaha ikan) harus menanggung biaya kapal bolak-balik. Dan sangat sedikit kapal yang dilengkapi fasilitas untuk reefer container, reefercontainer butuh sambungan listrik. Apalagi semua kapal tol laut tidak dilengkapi colokan listrik khusus untuk reefercontainer," paparnya.

Dirinya menjelaskan jika jalur angkut logistik berupa ikan dari timur ke barat Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan ikan impor yang di datangkan dari China, hal tersebut karena Indonesia kekuranganreefer container.

"Sudah jelas karena keterbatasan reefercontainer dan kapal yang mempunyai fasilitas untuk reefer container. Tidak bisa dibandingkan dengan kapal besar yang melayani dari China ke Jakarta yang fasilitas untuk reefer container-nya tersedia. Bahkan container biasa untukgeneral cargo, ongkos kirim dari Jakarta ke timur lebih mahal daripada dari Jakarta ke China," katanya.


Hide Ads