Blusukan ke Priok, Menhub Ingin Kegiatan di Pelabuhan Tak Ada Libur

Blusukan ke Priok, Menhub Ingin Kegiatan di Pelabuhan Tak Ada Libur

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 04 Mar 2018 18:40 WIB
Menhub Budi Karya di JICT Tanjung Priok/Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Jakarta - Usai melakukan peninjauan sistem tiket online di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melanjutkan tinjauannya ke kantor Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta Utara.

Peninjauannya ke kantor JICT untuk melihat langsung proses arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Mulai dari kapal masuk hingga kapal keluar dari pelabuhan.

Di sana, Budi Karya meminta ada aktivitas di hari libur guna memaksimalkan upaya penurunan dwell time.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Turut mendampingi Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Arif Toha Tjahjagama, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G Masassya.

Pantauan detikFinance, Jakarta, Minggu (4/3/2018). Control room berada di lantai 7 kantor JICT yang berada di area Pelabuhan Tanjung Priok. Budi Karya langsung menghampiri pegawai yang mengawasi pergerakan masuk dan keluarnya kapal ke Pelabuhan.

"Kita ingin memastikan Priok itu lebih ramah, dalam hal lebih mudah, lebih cepat, lebih murah dan lebih transparan," kata Budi di.

Turut mendampingi Dirjen Perhubungan Laut Agus Purnomo, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Arif Toha Tjahjagama, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G Masassya.


Dalam tinjauannya itu, Budi mengaku mendapat presentasi atau penjelasan dari salah satu pegawai JICT mengenai pergerakan kapal masuk dan keluar hingga bongkar muat barang.

Dari situ pemerintah sepakat untuk mempercepat, memudahkan, memurahkan ongkos dan transparansi proses tersebut.

"Yang murah saya mesti ada excersice lagi. Tapi ini improvement, bahkan dari identifikasi kita ada beberapa yang perlu kita sikapi, satu, masih banyaknya kontainer yang stay di sini lama, bukan karena Priok atau tim dari kita yang menunda. Tapi karena kargo owner itu memiliki tempat yang sedikit bahkan Sabtu, Minggu libur," kata dia.

"Jadi kami akan mengajak kargo owner yang besar untuk melakukan suatu kesepakatan bersama, kita sama-sama Sabtu, Minggu masuk agar barang bisa langsung keluar, baru yang lain ikut," tambah dia.

Identifikasi berikutnya adalah melaksanakan konsolidasi secara nasional. Terutama di lima pelabuhan besar Indonesia. Sehingga, kapal-kapal besar datang lebih rutin dari biasanya.

"Kalau sekarang ini (kapal datang)seminggu sekali, kita mau dua kali seminggu, lalu dua hari sekali, terus menjadi sehari tiga kali. Karena dengan rutinnya kapal-kapal ke tujuan destinasi yang akhir, itu membuat waktu dan harga daripada logistik yang melalui Priok lebih baik," ungkap dia.


Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini mengungkapkan upaya membuat biaya kargo menjadi murah dilakukan berdasarkan hitungan volume. Semakin banyak volumenya semakin murah. Perhitungan tarifnya akan dihitung oleh PT Pelindo II (Persero).

"Saya lagi kasih PR. Yang direct dan indirect itu berapa, Minggu depan akan ketahuan," ujar dia.

Upaya mempercepat pergerakan arus barang di pelabuhan juga diterapkannya pelayanan pengiriman pesanan secara elektronik atau delivery order online (DO Online). Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhibungan Nomor 120 Tahun 2017.

Aturan yang mulai berlaku Juni 2018 ini memberikan kemudahan bagi para forwarder. Selama ini, para petugas itu melakukan secara manual alias membawa berkas dan mendatangi bagian-bagian terkait untuk memproses pengiriman barang.

"Sekarang itu dengan layar dan bisa dilakukan di office-nya masing-masing. Saya apresiasi sudah dilakukan itu. Tapi kita akan melakukan improvement yg lain. Makanya tadi saya bilang yang mudah, cepet, transparan sudah dilakukan, murah masih kita hitung karena murah ini ada hitungan dari economi of skill," tutup dia. (zlf/zlf)

Hide Ads