Truk ODOL memberikan beban yang berlebih pada jalan dan berdampak pada kerusakan jalan. Budi menyebut, dalam kondisi normal saja pemerintah mesti merogoh kocek sebesar Rp 26 triliun per tahun untuk perawatan jalan.
Nah, gara-gara truk ODOL biaya perawatan jalan justru membengkak Rp 20 triliun jadi Rp 46 triliun/tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam satu tahun kerugian negara pemerintah ODOL ini hampir Rp 46 triliun, yang sebetulnya kalau dalam kondisi normal hanya sekitar Rp 26 triliun, pemerintah mengeluarkan untuk me-maintain jalan-jalan kita. Dengan adanya ODOL bisa Rp 46 triliun," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi di Menara Kadin Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Selain itu, truk ODOL juga tidak bisa mempercepat lajunya sehingga beban yang menekan jalan makin besar hingga bisa merusak.
"Bahwa kecepatan truk karena ODOL yang ada di semua jalur baik negara maupun tol tidak pernah mendapat kecepatan maksimal. Karena daya muatnya harusnya cuma 10 ton menjadi 15 ton. Kerusakan jalan kalau kita lihat di Tol Cikampek cukup banyak yang rusak," jelasnya.
Selain itu, Budi mengatakan, truk ODOL ini juga membuat jalur-jalur yang sudah disiapkan tidak bisa dilaksanakan.
"Selain kecepatan tidak maksimal, menyangkut masalah perilaku kendaraan truk yang tadinya sudah disiapkan lajur 1 dan 2 tidak bisa dilaksanakan," ujar dia.
"Jadi kita juga memberikan edukasi pelaku usaha operator," pungkas Budi. (hns/hns)