Kereta Bandara Dianggap Ganggu Jadwal KRL, Railink: Kami Sudah Koordinasi

Kereta Bandara Dianggap Ganggu Jadwal KRL, Railink: Kami Sudah Koordinasi

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Rabu, 04 Apr 2018 08:42 WIB
Kondisi di Stasiun Duri. Foto: Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Stasiun Duri belakangan ini mendadak terkenal karena video eskalator horor yang menggambarkan kepadatan penumpang yang tidak wajar baik yang masuk maupun keluar dari Stasiun Duri.

Petugas ditambah dan disiagakan untuk pengamanan di lokasi. Banyak yang menyalahkan keberadaan Kereta Bandara, karena jadwal kedatangan kereta jauh lebih lama dan menjadi sedikit. Sedangkan KA Bandara yang dikelola PT Railink terus menambah frekuensi.

Mengenai hal tersebut, Direktur Teknis dan Operasi PT Railink, Purwanto Handry Nugroho menjelaskan, semua skema perjalanan sudah diatur dan dikoordinasikan bersama PT Kereta Api Indonesia, dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya nggak lah. Jadi semuanya itu sudah difasilitasi (koordinasi). Lah wong KAI KCI dan Railink kan satu grup nggak mungkin nggak saling koordinasi. Nggak mungkin," kata kata dia kepada detikFinance, Selasa (3/4/2018).

Pihaknya mengaku segala kebijakan yang diterapkan sudah memperhitungkan dampaknya ke masyarakat. Padahal, kata Purwanto saat ini KA Bandara belum ada di jadwal semestinya. Dari 50 perjalanan di awal keberadaannya saat ini KA Bandara terus menambah jumlah frekuensi menjadi 70.

Dirinya mengatakan target utama KA Bandara yaitu mencapai 124 kali perjalanan per hari. Hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan PT. KCI dan KAI untuk bertahap direalisasikan.


"Jadi dari awal railink itu punya 124 perjalanan/day. Sekarang aja melihat kondisi kami baru sekitar 70 perjalanan KA Bandara/day. Jadi bukan masalah itu. Bukan masalah kereta bandara. Dari awal saat rencana dan menyiapkan semua kami sudah persiapkan 124 jadwal kereta bandara. Ya kami justru melihat kesiapan infrastruktur gitu lho. Ya kan, ini kan disesuaikan kapasitasnya, ya justru kami ini KA bandara ini bersabar. Kami nggak menuntut semua dijalankan," papar dia.

Dirinya mengatakan realisasi akan 124 perjalanan KA Bandara per harj akan dilakukan secara bertahap. Pihaknya selalu berkerjasama dengan KAI dan KCI

"Ya tahap demi tahap. Jadi masyarakat ini perlu tahu. Kami selalu kerja sama dengan KCI dan KAI dalam hal ini ke depannya step by step-nya akan seperti apa dan demi kepentingan bersama. Ini nggak ada saling menyalahkan. Terus soal Tangerang, itu kan perannya juga sudah sama KCI untuk menampung penumpang ya kan.

Kalau semuanya harus naik ke atas sekarang kan nggak usah ke atas kan sudah ada cross utara dan selatan itu yang di bawah (untuk orang lintas jalur)," jelas dia.

Sementara itu mengenai perombakan persinyalan kata dia pihaknya sudah berupaya bahkan dengan menambah jalur kereta di Stasiun Duri. Dari yang hanya 4 jalur kali ini ada lima jalur.


"Masalah persinyalan itu kan di Duri itu mestinya 4 jalur jadi 5 jalur kan. Berarti kan bertambah. Ada modifikasi karena kan jadi lima jalur. KAI KCI Railink melayani masyarakat. Ya semua untuk masyarakat ya jangan menang-menangan. Itu kan berarti sinyalnya berubah kan. Coba nanti dipantau terus deh. Besok sudah nggak kayak minggu kemarin. Semua lancar, itu hanya ketika Senin itu sosialisasinya belum sampai jadi pada bingung masih ribet," papar dia.

Sebagai informasi kepadatan penumpang tak wajar di Stasiun duri ini merupakan dampak dari kebijakan PT KCI yang melakukan penyesuaian layanan tambahan untuk mendukung Program Strategi Nasional yaitu Kereta Bandara.

Jumlah perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang PP diberlakukan 80 perjalanan KRL per hari, dari sebelumnya 90 perjalanan per hari. Sementara KA Bandara menambah frekuensi dari 50 perjalanan per hari menjadi 70 perjalanan per hari.

Pengurangan frekuensi perjalanan ini dianggap sebagai biang keladi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun yang dilayani pada rute ini. Kepadatan paling terasa di stasiun Duri.

Untuk mengantisipasi ini PT KCI akan menambah 4 gerbong kereta. Dengan adanya penambahan 4 gerbong lagi, maka total jumlah yang dioperasikan mencapai 40 gerbong. Sehingga daya angkutnya pun meningkat jadi 10.000 orang penumpang sekali perjalanan.

(ang/ang)

Hide Ads