Ada dua latar belakang utama dari pemberlakuan ganjil genap pada ruas tol tersebut. Pertama ialah melihat keberhasilan dari penerapan paket kebijakan ganjil genap di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.
"Kemudian point to point bisa dicapai berdasarkan KPI (Key Performance Indicator) yang diatur BPTJ yaitu tidak boleh lebih dari 1,5 jam," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono.
Bambang mengatakan, dengan diterapkannya ganjil genap di ruas jalan tol tersebut, membuat para pengguna jalan lebih memilih untuk mengatur perjalanannya menjadi lebih pagi. Dengan demikian, kondisi di jalan arteri tidak dikorbankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, kata Bambang, kebijakan ini dilakukan untuk menyambut Asian Games. Untuk mendukung berlangsungnya gelaran Asian Games tersebut diperlukan pengaturan lalu-lintas di sekitar Jabotabek agar lebih terkendali.
"Oleh panitia Asian Games, yang jadi masalah utama bukan prasarana pertandingannya, prasarana dianggap bisa memenuhi target. Tapi tantangan terbesar adalah masalah transportasi, di mana panitia mengharapkan poin to poin lebih dari tiga jam. Maka kita perlu melakukan rekayasa dalam rangka menunjang Asian Games," tutup dia. (ang/ang)