Setelah Ganjil Genap Tol Jagorawi dan Tangerang Dimulai

Setelah Ganjil Genap Tol Jagorawi dan Tangerang Dimulai

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Selasa, 17 Apr 2018 07:27 WIB
Setelah Ganjil Genap Tol Jagorawi dan Tangerang Dimulai
Ganjil genap di Tol Tangerang. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Uji coba paket kebijakan di Tol Jagorawi dan Tol Jakarta-Tangerang telah dimulai pada awal pekan ini. Paket kebijakan tersebut meliputi aturan ganjil genap masuk ke pintu tol Tangerang menuju Jakarta.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menjelaskan untuk tol Jagorawi akan menggunakan dua kebijakan yaitu penggunaan lajur khusus bus dan ganjil genap di gerbang Tol Cibubur 2.

Sementara, kebijakan yang diterapkan di Tol Jakarta-Tangerang akan sama seperti di Jakarta-Cikampek. Tiga kebijakan diterapkan sekaligus yakni pengaturan operasi angkutan barang, lajur khusus bus, dan ganjil-genap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjil genap akan diterapkan pada gerbang Tol Kunciran 2 dan Tangerang 2. Seperti apa kebijakan tersebut? Berikut kondisi uji coba di lapangan.

Berdasarkan pantauan detikFinance di Tangerang, Senin (16/4/2018), uji coba ganjil genap ini dilakukan bagi para pengendara yang hendak memasuki Gerbang Tol (GT) Kunciran 2 yang menuju Jakarta.

Di lokasi itu, kendaraan dengan plat nomor ganjil dialihkan ke jalan arteri sebelum gerbang tol. Kendaraan dialihkan untuk melewati rute lain seperti Tol BSD maupun jalan arteri Tangerang bila hendak menuju Jakarta.

Pengalihan dilakukan oleh pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Korlantas, serta Dinas Perhubungan (Dishub). Uji coba tepatnya dilakukan di pengalihan GT Kunciran 2, atau di depan kawasan pusat perbelanjaan IKEA.

"Uji coba hari ini 16 April 2018 dimulai pukul 06.00WIB sampai pukul 09.00WIB," kata Kepala BPTJ Bambang Prihartono di lokasi uji coba, Tangerang.

Dalam kesempatan itu, tak jarang sejumlah pengendara kebingungan. Mereka yang memiliki plat nomor kendaraan ganjil dan dialihkan bertanya kepada para petugas tentang uji coba ini.

"Ini maksudnya bagaimana ya pak?" tanya salah seorang pengendara yang kendaraannya dialihkan.

Petugas pun langsung memberi penjelasan terkait dengan adanya pelaksanaan uji coba. Kemudian para pengendara juga diberikan selembaran brosur informasi terkait dengan kebijakan uji coba ganjil genap ini.

Namun, ada juga beberapa pengendara berpelat nomor ganjil yang tetap kekeuh untuk melaju dan tak mau dialihkan menggunakan jalur lain. Namun dalam uji coba kali ini belum ada sanksi yang diberikan kepada para pengendara.

Selain di GT Kunciran 2, uji coba ganjil genap juga dilakukan di GT Tangerang 2 dan GT Cibubur 2 yang menuju ke arah Jakarta. Uji coba dilakukan selama kurang lebih dua minggu lamanya.


Sejumlah pengendara terlihat kebingungan dengan adanya uji coba ganjil genap di Tol Tangerang-Jakarta, tepatnya di pengalihan Gerbang Tol (GT) Kunciran 2, atau di depan kawasan pusat perbelanjaan IKEA. Uji coba dimulai pukul 06.00-09.00WIB.

Pantauan detikFinance di lokasi, sejumlah pengendara dengan pelat nomor ganjil diarahkan untuk melewati jalur arteri atau GT lain bila hendak menuju Jakarta. Banyak dari mereka yang mempertanyakan adanya aturan ganjil genap itu.

Masih banyak pengendara yang tak mengetahui bahwa di kawasan tersebut ada pengaturan ganjil genap jalan tol menuju Jakarta. Pengendara mengaku tak mendapatkan informasi.

"Ini maksudnya bagaimana ya Pak? Kok nggak ada pemberitahuan? Saya mau ke arah Tomang harus lewat mana?" tanya salah seorang pengendara yang dialihkan kendarannya.

Petugas pun langsung memberi penjelasan terkait dengan adanya pelaksanaan uji coba. Petugas kemudian mengarahkan pengendara tersebut untuk melewati jalir lain, seperti melalui jalan Tol BSD ataupun jalan arteri Tangerang.

Beberapa pengendara bahkan tampak tak terima dengan adanya uji coba ganjil genap di Tol Tangerang ini. Mereka terlihat kesal dan sedikit marah dengan pengalihan kendaraan ini.

"Harusnya jangan dilarang kalau ini cuma uji coba harusnya dikasih tahu saja lah, sosialisasi Pak," kata seorang pengendara.

"Saya sudah telat ini pak, mau kerja. Saya lewat saja pak. Kenapa tiba-tiba begini sih ada ganjil genap," kata pengendara lainnya.

Petugas pun tetap mengarahkan pengendara melewati jalur lain sambil memberi penjelasan tentang uji coba ganjil genap ini. Sementara, pantauan untuk arus lalu lintas sebelum GT Kunciran 2 masih tampak normal dan lancar.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan sistem ganjil genap di kawasan tersebut masih uji coba hari pertama. Oleh sebab itu ia menilai wajar dengan kebingungan yang dirasakan pengendara.

"Jadi gini, ini baru hari pertama, dan ini kan juga baru uji coba," kata Bambang di lokasi uji coba, Tangerang, Senin (16/4/2018).

Bambang mengatakan bahwa uji coba ini bakal dilakukan selama kurang lebih dua minggu hingga Mei 2018. Uji coba dilakukan sebagai bentuk sosialisasi kepada para pengendara.

"Kita punya uji coba dua minggu. Uji coba ini juga kita gunakan sebagai sosialisasi. Nah mereka kita putarkan, putar alih, kalau memang terus terpaksa nggak apa kita biarkan saja, karena ini baru uji coba," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dalam masa uji coba ini para pengendara yang melanggar aturan masih belum dikenakan sanksi. Sanksi akan diberikan saat aturan ganjil genap ini resmi berlaku pada Mei 2018.

"Ini masa uji coba, belum ada denda, belum ada tilang karena uji coba. Uji coba kita adalah dua minggu, kita harapkan nanti awal Mei kita terapkan seiring dengan turunnya payung hukum Peraturan Menteri Perhubungan," tuturnya.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan kendaraan tak bisa masuki GT Kunciran 2 menuju Jakarta dialihkan untuk menggunakan jalan lain. Mereka dialihkan ke GT Karawaci, GT BSD, serta jalan arteri.

"Kita alihkan mereka untuk bisa pindah ke pintu tol terdekat, yaitu pintu tol Karawaci, atau jalan alternatif jalan arteri lainnya," kata Bambang.

Bambang juga mengatakan selain dialihkan untuk melalui jalur lain, pengendara juga bisa menggunakan transportasi umum untuk bisa menuju Jakarta. Bambang mengaku pihaknya telah menyiapkan bus untuk para pengendara dengan pelat nomor yang terkena sistem ganjil genap.

"Untuk uji coba ini di Kunciran 2 dan Tangerang 2 kami sudah siapkan tambahan 14 bus, kalau itu masih kurang kita tambahkan lagi nanti. ada tiga PO bus yang akan layani kita Kunciran 2 dan Tangerang 2, yang pertama adalah PPD, kedua Royal Platinum, ketiga Sinar Jaya. tiga operator bus," katanya.


Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan sistem ganjil genap ini dilakukan untuk mengurangi beban kendaraan yang menuju Jakarta dari Tangerang. Sebab catatannya, volume kendaraan di GT tersebut telah mencapai 6.000 kendaraan perhari.

"Jadi sama seperti di tol Jakarta-Cikampek, Bekasi Barat dan Bekasi Timur itu kan menyumbang sharing di jam sibuk hampir 6.000 kendaraan. Di sini juga sama, Kunciran 2 dan Tangerang 2 hampir 6.000 kendaraan. Bahkan Cibubur 2, satu pintu itu 7.000 kendaraan. Ini sudah padat sekali," kata Bambang.

Bambang mengatakan volume kendaraan yang terlalu besar tersebut menyebabkan arus lalu lintas menuju Jakarta melalui tol jadi terhambat, khususnya di jam-jam padat pukul 06.00 WIB-09.00 WIB. Dia bilang dengan kepadatan tersebut, maka laju kendaraan hanya sekitar 20-25 kilometer (km)/jam.

Dengan tingkat kecepatan tersebut, kata Bambang, maka sudah mengurangi fungsi utama jalan tol. Sebab, kecepatan minimum berada di jalan tol harus mencapai 60 km/jam.

"Target kami adalah kami ingin mencapai kecepatan rata-rata di jalan tol itu 60 km/jam. Karena persyaratan jalan tol itu kan 60 km/jam, ini harus kita capai minimum," kata dia.

"Jadi kita ingin turunkan semua 50%, visible rasio menjadi 0,5-0,6 itu adalah visi rasio ideal, dan kecepatannya 60 km/jam di jalan tol. Sekarang kecepatannya 20 km/jam paling tinggi 25 km/jam, tidak sampai 30 km/jam," sambungnya.

Dengan adanya sistem ganjil genap ini diharapkan, beban kendaraan yang masuk tiga ruas tol tersebut menuju Jakarta akan terbagi. Pengendara dengan pelat nomor tak sesuai bisa melewati ruas tol tersebut di luar jam ganjil genap.

"Dengan pengaturan ini kami harapkan bahwa volume kendaraan perhari mungkin tidak turun, tapi dia berbagi beban. Berbagi beban bagaimana? mereka akan berangkat lebih pagi dan kemudian di jam 06.00-09.00 tentu sisanya. kalau berbagai seperti ini tentu kecepatannya bisa dipertahankan," katanya.


Hide Ads