Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan untuk tarifnya sendiri saat ini masih belum ditentukan. Namun ia memperkirakan bahwa tarif kereta tersebut tak jauh berbeda dengan kereta yang telah beroperasi.
"Tarifnya mungkin sama (dengan kereta umum). Harapan saya tidak naik," katanya.
Nantinya Shinkansen Made in Madiun ini bakal melayani jarak menengah dan jarak jauh, contohnya Jakarta-Surabaya. Dengan desain yang aerodinamis, maka kecepatan maksimal kereta aerodinamis itu mencapai 150-160 km/jam, atau lebih cepat dari kereta konvensional yang hanya 90-120 km/jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta kecepatan maksimumnya 160 km/jam, sekarang kan baru 110-120 km/jam, kalau kecepatan maksimum dan kita berasumsi relnya juga mampu, Jakarta-Surabaya itu paling 5-6 jam, Jakarta-Semarang paling 3 jam," katanya.
Namun, jelas dia, waktu tempuh itu juga mempertimbangkan bebasnya lintasan sebidang di sepanjang jalur kereta. Sebab, saat ini masih banyak perlintasan liar yang bisa menyebabkan kecelakaan.