Fakta Miris Rendahnya Gaji Guru Honorer

Fakta Miris Rendahnya Gaji Guru Honorer

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 03 Mei 2018 08:38 WIB
Fakta Miris Rendahnya Gaji Guru Honorer
Foto: Syahdan Alamsyah

Fristy mengatakan gajinya sebagai guru honorer tidak mencukupi untuk kebutuhan hidupnya. Untuk mengakalinya, Fristy juga harus bekerja di tempat lain untuk bisa menutupi kekurangan dari gajinya sebagai guru honorer.

"Karena kalau mengandalkan (penghasilan) dari guru honorer nggak cukup. Jadi kalau saya kan ada jam (kerja) di luar, nggak (hanya) harus kerja di sini ( jadi guru honorer)," kata Fristy.

Selain menjadi guru honorer, Fristy juga mengajar di tempat-tempat bimbingan belajar (bimbel) yang ada di daerahnya. Dia harus bisa membagi waktu antara mengajar di sekolah dengan mengajar di tempat lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saya mengajar di sekolah sampai siang, setelah itu bisa baru saya (kerja) di tempat lain. Kalau itu kan diperbolehkan," kata Fristy.

Sama dengan Fristy, guru honorer lainnya di kawasan Tangeran Selatan, Isticha, juga melakukan hal yang sama untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Saat ini, Isticha sebagai guru honorer mendapatkan penghasilan sebesar Rp 2,4 juta/bulan dengan waktu mengajar 24 jam.

Walau mendapatkan upah yang lebih besar dari Fristy, Isticha mengaku juga harus bekerja di tempat lain untuk bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Sebab, gajinya tersebut juga masih di bawah UMR Tangerang Selatan yang sekitar Rp 3,2 juta.

"Jadi ngajar di dua sekolah. Yang satu di negeri, yang satu lagi di swasta. Untuk yang di swasta juga masih kecil bayarannya, cuma Rp 9.000/jam pelajaran. Jadi memang harus pintar-pintar bagi waktu biar bisa kerja tempat lain juga," katanya.

Hide Ads