Salah satu pedagang ayam potong di Pasar Rawasari Sri Wahyuni menjelaskan, untuk ukuran ayam potong dengan berat sekitar 7 ons dijual dengan harga Rp 26.000/kilogram dari yang biasanya Rp 24.000. Kemudian untuk ukuran 1,3 kilogram dijual dengan harga Rp 35.000 dari harga sebelumnya Rp 33.000 kemudian untuk ukuran 2 kilogram dijual dengan harga Rp 55.000/ kilogram dari harga seminggu lalu Rp 53.000/ kilogram.
"Sudah seminggu naik Rp 2.000, karena memang pasokan dari agennya mahal," kata dia kepada detikFinance, Minggu (6/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri mengatakan kenaikan harga daging di pemasoknya yaitu di kawasan Cempaka Putih bisa terjadi karena berbagai faktor, bisa karena harga pakan yang naik dan membebani peternak sehingga harus menaikkan harga daging dan juga permintaan yang tinggi.
Namun, hingga saat ini Sri mengaku penjualannya masih standar belum ada kenaikan jumlah pembeli.
"Bisa, karena pakan mahal. Dan lain lain," kata dia.
Dari pantauan detikFinance, beberapa ibu muda usia 30 tahunan beberapa kali datang ke kios Sri Wahyuni, namun kebanyakan diantaranya mundur ketika tahu harga ayam potong yang mencapai Rp 55.000.
Sri mengatakan para konsumennya yang bertanya kebanyakan kaget dengan harga ayam potong. Padahal ada berbagai jenis pilihan harga tidak hanya Rp 55.000
"Iya kan kebanyakan tanya ayam yang ukuran besar (2 kilo) ya saya jawab Rp 55.000 kebanyakan pada tanya doang. Padahal kan ada yang 26.000, Rp 35.000 bisa sesuai kebutuhan," kata dia
Sebagai informasi pemerintah tengah menjaga ketat ketersediaan dan kesiapan pangan jelang 10 hari Bulan Ramadan. Dengan memantau fluktuasi inflasi yang belakangan tercatat rendah, seperti Bulan April lalu, Indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi tercatat rendah. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi April sebesar 0,10%.
Penurunan harga kebutuhan pokok seperti beras, menyumbang penurunan angka inflasi di April menjadi sebesar 0,10% dari sebelumnya di Maret yang sebesar 0,20%.
Baca juga: Harga Beras Terkendali, Inflasi April Turun |
Bahan makanan deflasi -0,26%. Karena, harga beras yang turun, andil -0,08%. Ikan segar juga kasih andil deflasi -0,03%, dan cabai merah -0,03%," kata Yunita.
Meski demikian, tak semua kelompok bahan makanan mengalami penurunan. Sejumlah harga pangan mengalami kenaikan meski sumbangannya terhadap inflasi secara keseluruhan tak terlalu besar.
Pada kelompok bahan makanan tetap ada yang alami inflasi. Untuk bawang merah memberikan andil inflasi 0,07%, daging ayam ras memberikan andil inflasi 0,03% itu yang mendominasi.
Sementara, kelompok barang lainnya yang menyumbang inflasi adalah bahan bakar dan kenaikan harga listrik. Selain itu, kenaikan harga pakaian juga menyumbang inflasi di April 2018.
Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, inflasi 0,16% dipengaruhi oleh kontrak rumah yang memberikan andil inflasi 0,02%. Sandang inflasi 0,29% dan berikan andil 0,02%, disumbang emas perhiasan yang berikan andil 0,01%. (fdl/fdl)