"Kami cek harga bawang sudah Rp 15 ribu, harga daging tadi Rp 75 ribu, ayam Rp 32 ribu, kemudian telur Rp 22 ribu. Ini dalam batas normal semua. Masyarakat bebas belanja," kata Amran, Jumat (18/5/2018).
Amran menambahkan bahwa beberapa kebutuhan pokok bahkan sudah diekspor, sementara daging dan beras stoknya banyak sehingga tidak ada lagi alasan harga naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berbicara mengenai stok dan harga kebutuhan pokok, Amran juga menjelaskan pihaknya berupaya meningkatkan kesejahteraan melalui sektor pertanian.
Menurutnya saat ini ada 16 juta masyarakat prasejahtera. Pihaknya akan mengedukasi mereka dan memberi bantuan yang bisa berulir dan menghasilkan.
"Kita membuat klaster, satu klaster katakanlah 3 kecamatan, 3 kecamatan ini kita berikan bantuan untuk perkebunan, katakanlah Indramayu mangga, salah satu contoh ya. Mangga ini harus cukup untuk seribu hektare, seribu hektare ini bisa memenuhi untuk satu industri. Nah seribu hektar ini kita ekuivalenkan 25 ribu rumah, 5 batang 1 rumah, kan 100 batang per hektare. Artinya apa, nanti ekonomi bergerak, itu jangka panjang," jelas Amran.
Selain jangka panjang, Amran juga memberikan solusi jangka pendeknya, yaitu dengan program yang dinamakan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) yang memiliki nilai anggaran Rp 2 triliun.
Sebanyak 10 juta ekor ayam kampung dibagikan kepada petani miskin di 10 provinsi dan kabupaten di Indonesia. Setiap rumah tangga miskin mendapatkan 50 ekor ayam.
Menurutnya kedua hal tersebut akan membuat pendapatan petani daerah meningkat, petani terbebas dari kemiskinan, dan mensejahterakan petani. (mul/mpr)











































