Kurangi Truk 'Obesitas', Kemenhub Tambah Jembatan Timbang

Kurangi Truk 'Obesitas', Kemenhub Tambah Jembatan Timbang

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 22 Mei 2018 12:06 WIB
Foto: Tim Infografis, Luthfy Syahban
Jakarta - Truk-truk bermuatan lebih atau obesitas ternyata masih banyak ditemukan. Meski ongkos logistik bisa ditekan karena membawa barang lebih banyak, namun efeknya terhadap kemacetan hingga kecelakaan membuat operasional truk-truk ini lebih banyak menimbulkan efisiensi.

Hal ini membuat Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat terus memperbanyak operasional jembatan timbang demi mengatasi masalah over tonase tadi. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi bilang, pihaknya akan menambah pengoperasian 43 jembatan timbang lagi di seluruh Indonesia sampai Agustus 2018 mendatang demi mengatasi keberadaan truk obesitas itu di jalan.

"Jadi jembatan timbang saya sudah dilakukan beberapa revitalisasi. Sampai Agustus nanti juga akan mengoperasikan 43 jembatan timbang di seluruh Indonesia. Itu sampai ke Sumatera dan Kalimantan," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Selasa (22/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk memastikan pengoperasian jembatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar dan peraturan perundang-undangan yang ada, semua jembatan timbang di Jawa juga sudah dikerjasamakan dengan PT Surveyor Indonesia. Penerapannya juga dilakukan dengan e-Tilang demi meminimalisir adanya potensi pungutan liar (pungli).

"Kemudian mengenai over dimensi. Tapi ini butuh proses. Sampai ke aspek penegakan hukum," katanya.

Lanjut Budi, saat ini pengoperasian jembatan timbang telah menindak tegas setiap truk yang terbukti memuat barang lebih dari kapasitasnya. Tidak ada denda, tetapi harus menurunkan barangnya yang berlebih.

"Dan dari pihak surveyor Indonesia, dalam kontrak pendampingan dengan kita itu memang sampai menurunkan barang," katanya.

(eds/ang)

Hide Ads