Perekonomian Republik Indonesia (RI) disebut sudah lampu kuning. Meski masih jauh dari kondisi krisis, kondisi ini patut diwaspadai.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Reform on Economics (Core) Muhammad Faisal menjelaskan, kondisi krisis moneter bisa terjadi jika ekonomi tidak tumbuh bahkan minus seperti yang terjadi saat 1998. Ekononi Indonesia saat itu -13,1%.
"Krisis ekonomi terjadi jika ekonomi tumbuh minus selama 3 kuartal berturut-turut," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada bank sistemik collapse dampaknya seperti kasus Bank Century menjalar kemana-mana. Kalau pantauan saya yang sistemik belum ada yang seperti Bank Century," imbuhnya.
Nah yang paling besar dikhawatirkan adanya konflik sosial politik. Apalagi sudah mendekati tahun politik 2019. Dia juga khawatir kasus teror bom kembali terjadi dan meluas.
Jika itu terjadi maka kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap ekonomi bisa luntur. Penarikan dana besar-besaran (rush money) dari perbankan bisa terulang seperti saat krisis ekonomi 1998.
"Kalau banyak yang tarik dana bisa collapse masal," tegasnya. (dna/dna)