Menjelang arus mudik dan balik Lebaran, mereka tidak lagi menyimpan telur asin dalam jumlah besar karena khawatir tidak laku setelah adanya jalan tol.
Umumnya, mereka mengurangi stok tambahan hingga 50% tahun ini. Komarudin (57), warga Desa Pesantunan, Kecamatan Brebes, mengungkapkan, sebelum adanya jalan tol produsen biasa menambah stok untuk Lebaran antara 100 hingga 200 ribu butir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persiapan menyambut lebaran tahun ini, perajin tidak berani menyimpan telur dalam jumlah besar. Mereka hanya menambah stok tambahan sekitar 40 sampai 50 ribu butir untuk menyambut lebaran.
Turunnya omzet penjualan telur asin ini akibat kendaraan mudik dan balik tidak lagi melalui jalur pantai utara (pantura). Mereka sebagian besar menggunakan jalan tol saat mudik dan balik Lebaran.
"Minimal mereka tidak masuk Brebes, kalaupun ada itu hanya pelanggan. Apalagi sekarang kendaraan yang mudik dan balik diarahkan ke tol," kata dia.
Selain karena adanya tol, pengurangan jumlah stok telur asin juga dipengaruhi oleh naiknya harga bahan baku. Harga telur bebek asal Jawa Timur kini sudah mulai naik.
"Lebaran ini, harga telur asin kayanya rata rata di atas Rp.5.000 per butir," imbuh Komarudin.
![]() |
(ang/ang)