"Pasti merasa tersaingi dan tentunya akan mengambil market yang selama ini dikelola oleh Damri, bus dan maupun oleh taksi. Tapi ini merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari pemerintah juga sudah menyediakan sarana transportasi darat tapi yang berbasis rel ya tentunya pada prinsipnya kita akan suport lah yang penting kebutuhan masyarakat ini kita nggak boleh egois," kata dia kepada detikFinance, Kamis (21/6/2018).
Ia menjelaskan, fasilitas layanan masyarakat apapun dari semua jenis moda angkutan harus bisa memenuhi kriteria kenyamanan juga menyangkut keamanan kemudian harganya juga harus terjangkau. Ia juga menjelaskan setiap moda transportasi pasti memiliki market tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kereta Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (19/6/2018) lalu mulai diuji coba sampai ke Stasiun Bekasi. Humas PT Railink, Diah Suryandari menjelaskan, sejak awal PT Railink sudah menargetkan beberapa jalur untuk difasilitasi seperti stasiun Bekasi yang memiliki penumpang yang besar terutama dari kawasan Jawa.
"Ada dua pertimbangan yang pertama market size-nya di Bekasi ini banyak ada perumahan, industri, sekolah kemudian kita juga akan mengintegrasikan KA jarak jauh," kata dia.
Diah menjelaskan di Bekasi terdapat penumpang yang baru turun dari beberapa kawasan lain seperti Purwakarta, Bandung dan Cirebon.
Terutama pihaknya memfasilitasi masyarakat yang menggunakan transportasi masal yang akan menuju ke Bandara Soekarno Hatta karena satu satunya jalur yang bisa dilalui masyarakat Bekasi untuk ke Cengkareng yaitu lewat jalan raya. (dna/dna)