Suara Masyarakat Atas Tarif JORR Jauh-Dekat Jadi Rp 15.000

Suara Masyarakat Atas Tarif JORR Jauh-Dekat Jadi Rp 15.000

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 22 Jun 2018 15:12 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Masyarakat menunjukkan aksi yang beragam terkait rencana integrasi transaksi yang akan diberlakukan untuk ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) dengan tol Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami dan tol Akses Tanjung Priok. Berdasarkan hasil polling yang dilakukan detikFinance selama 24 jam, sebanyak 51% dari total 3.703 responden mengaku integrasi JORR akan merugikan mereka, sedangkan 30% mengaku untung dan 19% tidak tahu.

Reaksi tak setuju contohnya ditunjukkan oleh akun Twitter @harrytamin.

"Haram hukumnya bagi operator yg menikmati uang pemasukan atas selisih lebih dari orang yang nyata2 menggunakan jarak pendek. Disitu ada hak pengguna jarak pendek yang dizalimi dan ada kewajiban yang harusnya ditanggung oleh pengguna jarak panjang. Berbisnis yang adil dong," katanya seperti dikutip detikFinance, Jumat (22/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada juga diungkapkan oleh akun Twitter @HenriBSihombing.

"Sistem pembayarannya yang harus segera dipercanggih, sehingga tidak perlu berhenti dulu untuk masuk-keluar tol. Biarpum memonopoli, berbisnis jangan merugikan konsumen dong...," tulisnya.


Sementara akun Twitter @ryannala mengaku setuju dengan integrasi JORR asal kenaikan tarif dilakukan sesuai ketentuan dan mengurangi macet.

"Setuju. Make it simple aja lah.. Kalau beda2 gt ribet. Lgian klau org2 yg jrak tempuhnya dkt ngapain pkai naik tol sih?? Asal tarifnya jgn dkit2 naik, paling cepat 3thn baru dibolehkan utk dinaikkan tarifnya," katanya.

Ada pula yang mengaku tak peduli soal integrasi JORR. Akun @MMO_8 mengaku belum pernah melewati yang namanya jalan tol.

"Tidak tahu, ga pern ke jkt, g pern lewat tol bayar, dsni ad tol tp gratis, trus yg bayar cuma kapal feri, biasa orang sini bilang pelampung. Kasian ya ga pern ke jakarta ☹️," ujar dia.

Di kolom komentar website detik.com, perbedaan pendapat juga terjadi. Ada yang mendukung kebijakan ini dan adapula yang tidak.

"Seharusnya kaya kereta api komuterline aja...bayar sesuai tempat tujuan....kwl d pukul rata seperti sekarang gkk adil dan berat," tulis Fajar Muhammad.

"Menguntungkan...saya pengguna tol cikunir-tjg priok sangat diuntungkan...," ujar Yudi Irawan yang mendukung diintegrasikannya transaksi JORR.

(eds/ang)

Hide Ads