Temui Mentan, FAO Utarakan Keinginan Bantu Petani RI

Temui Mentan, FAO Utarakan Keinginan Bantu Petani RI

Raden Fadli Sumawilaga - detikFinance
Selasa, 03 Jul 2018 16:36 WIB
Foto: Raden Fadli/BNR
Jakarta - Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) menyatakan akan membantu pemerintah dalam upaya swasembada pangan di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh representatif FAO untuk Indonesia dan Timor Leste yang baru, Stephen Rudgard dalam pertemuannya dengan Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman.

"Kami siap membantu berbagai permasalahan, terutama masalah pangan dan agrikultur di Indonesia. Beberapa diantaranya berkaitan dengan kesejahteraan para petani di Indonesia," ungkap Rudgard saat ditemui di Kantor Kementan, Ragunan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Bersama Amran, dia membahas mengenai beberapa strategi mengenai pengembangan produksi beberapa komoditas utama baik pertanian maupun peternakan. Menurutnya, hal tersebut dirasa dapat menaikkan pendapatan para petani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita diminta oleh Menteri Pertanian untuk memberikan pemahaman teknis di bidang agrikultur, mengingat sektor ini pun begitu memiliki posisi yang istimewa di mata Presiden Indonesia," tambahnya.

Dalam waktu dekat, Stephen mengatakan akan mengundang Director General FAO, Jose Graziano Da Silva ke Indonesia untuk melihat kemajuan pertanian Indonesia guna meningkatkan kerja sama dalam peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Bahkan meningkatkan volume ekspor pangan Indonesia ke berbagai negara.


"Kedatangannya nanti untuk melihat langsung kemajuan pertanian Indonesia. Sebab banyak capaian yang drastis meningkatkan produksi dan volume ekspor. Kebijakan pertanian pun saat ini telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di pedesaan," ungkapnya.

Sementara itu menurut Amran, FAO akan mulai bergerak ke Sulawesi Selatan untuk membantu meningkatkan produksi kakao. Peran FAO sangat diharapkan dalam memberikan bantuan pada petani Indonesia.

"Selama ini produksi kakao kita hanya berkisar antara 400 kg hingga 700 kg per hektar. Saya harap melalui bantuan yang diberikan FAO, target kita untuk bisa menghasilkan 1 ton per hektarnya. Syukur-syukur bisa sampai 1,5 ton," kata Amran.

"Kita berharap produksi kakao kita lebih besar lagi. Dari sebelumnya 600 ton, kita targetkan lebih dari 1 juta ton," jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (Perteta), Desrial, mengungkapkan apresiasinya dalam kerja sama antara FAO dan Kementan.

"Kami bersama pemerintah akan terus membina petani perihal sosialisasi tentang mekanisasi pertanian. Mengapa? Karena hal ini terbukti dapat meningkatkan produksi," kata Desrial.

Tak hanya itu, pendampingan petani pun akan terus dilakukan oleh Perteta dengan mengerahkan mahasiswa pertanian dalam proses mekanisasi pertanian tersebut.

"Insya Allah, kita akan terus mendampingi para petani di Indonesia agar produksi pangan semakin meningkat. Apalagi sekarang dibantu FAO, kami yakin semuanya akan menjadi lebih optimal," ungkapnya.

Selain FAO, pada waktu yang sama, Amran juga menerima kunjungan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Valoillah Mohammadi. Amran mengajak Iran untuk berinvestasi dan melakukan kerjasama ekspor impor komoditi pangan.


"Saya ajak investasi di Indonesia, kita bicarakan bagaimana share modalnya. Mereka menawarkan juga Gandum dengan harga yang kompetitif dibanding Australia. Sementara kita tawarkan sapi, gula, jagung. Juga edukasi water management dalam hal budidaya gandum," urai Amran.

Dubes Valoillah Mohammadi menerangkan, kerja sama di bidang pertanian dengan Indonesia menjadi penting dan sangat strategis. Pasalnya Indonesia memiliki komoditas pangan yang beraneka ragam.

"Kami menjalani industri gandum yang cukup besar, Indonesia juga memiliki komoditi yang beraneka ragam. Sehingga akan diperlukan kerjasama yang baik," kata dia.

Pada kunjungan ini, Valoillah juga berjanji akan mendorong pengusaha-pengusaha Iran untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Ini sejalan dengan program Kementan guna meningkatkan investasi di sektor pertanian. (idr/idr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads