Rizal Ramli mengatakan pemerintah selalu mengklaim bahwa kebijakan yang diambil dilakukan secara prudent atau hati-hati untuk mengatasi masalah ini. Padahal menurutnya tidak.
Hal ini melihat dari sejumlah indikator ekonomi Indonesia yang dinilai negatif. Mulai dari neraca perdagangan, hingga defisit transaksi berjalan.
"Ini ada menteri keuangan yang selalu ngomong bolak balik, kami prudent, kami prudent. I'm sorry you're not prudent," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sebetulnya sudah setengah merah. Kami sopan saja, hati-hati untuk bilang prudent. Ini sudah setengah merah, dan ini sudah kami bilang akhir tahun lalu. Dan ini sama sekali tidak prudent, kalau ada menteri yang bilang prudent-prudent, apanya yang prudent. Kalau prudent ini angkanya positif, bukan negatif," jelasnya.