Namun, banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia untuk melakukan pemerataan ekonomi, salah satunya kondisi geografis yang berbentuk kepulauan.
"Kalau dibandingkan dengan Australia, Australia itu continent yang sangat besar, konektivitas di Australia lebih mudah dibanding Indonesia. Karena kita negara kepulauan, jaringan kereta api, kita tidak bisa membuat trans Indonesia dari jalur barat ke timur," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat membuka acara Indonesia Development Forum (IDF) di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: JK: Ketimpangan Menimbulkan Pemberontakan |
Ia menjelaskan, Indonesia merupakan negara kepulauan. Sejak zaman pembangunan yang dilakukan di masa kolonial Belanda, Pulau Jawa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Indonesia ini negara unik dengan negara kepulauan. Ini titik awalnya dan kita pahami bahwa terakhir kali Belanda menduduki Indonesia, kalau kita lihat perkembangan berikutnya yang menjadi pusat perhatian adalah Jawa, dan itu yang memacu Jawa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata dia.
Pulau Jawa memiliki cuaca dan lahan yang subur. Selain itu rekam jejak sejarah pembangunan dari puluhan sampai ratusan tahun lalu. Meski beberapa pulau di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, namun pembangunannya baru dimulai sekarang sehingga dampaknya baru akan terlihat di beberapa tahun ke depan.
"Sumatera, Sulawesi, Papua itu memiliki potensi yang luar biasa. Nawacita menyatakan secara tegas kita ingin membangun dari pinggir, mendorong inisiatif lokal yang menjadi kunci dari pertumbuhan daerah. Kita ingin mengangkat inovasi, ide dari daerah dan bisa daerah lain meniru dan memodifikasi," kata dia. (ara/ara)