Sekretaris Jenderal Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nur Khabsyin mengatakan pada dasarnya harga beli Rp 9.700 per kg tidak menutup biaya produksi. Sehingga hal tersebut merugikan petani.
Pada dasarnya, petani telah meminta agar harga beli dipatok Rp 11.000 per kg. Hal itu agar pihaknya juga mendapatkan keuntungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, Ketua APTRI Soemitro mengatakan harga beli tersebut pada dasarnya telah disurvei terlebih dahulu oleh Menteri Pertanian. Namun sayang angka yang diajukan tidak digubris.
"Mentan itu sudah menerjunkan pakar untuk survei di lapangan untuk harga tapi malah nggak direken (direspons)," paparnya.
Sementara itu, Perum Bulog sendiri telah menyiapkan dana hingga Rp 7 triliun untuk membeli gula petani sebanyak 500 ribu ton. (dna/dna)