Kisah Pengusaha Tajir Malaysia yang Beli Perahu Rp 64 T

Kisah Pengusaha Tajir Malaysia yang Beli Perahu Rp 64 T

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 05 Agu 2018 09:32 WIB
Kisah Pengusaha Tajir Malaysia yang Beli Perahu Rp 64 T
Jakarta - Seorang miliarder tampaknya belum lengkap bila tidak memiliki barang mewah. Semakin tinggi kekayaannya, makin mahal juga barang yang dimilikinya.

Mobil super atau biasa disebut supercar yang jadi mainan orang-orang tajir mungkin sudah biasa.

Begitu pun rumah mewah bagai istana yang tampaknya sudah menjadi hal mendasar yang dimiliki orang-orang dengan kekayaan triliunan rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok kaya raya yang berikut ini, tak tanggung-tanggung, dia punya perahu seharga Rp 64 triliun.

Baca selengkapnya untuk mengetahui informasi lebih lanjut.

1. Ini Kapal Bertabur Emas Seharga Rp 64 Triliun

Foto: istimewa
Adalah kapal pesiar bernama History Supreme yang harganya mencapai US$4,5 miliar atau setara Rp 64,35 triliun (kurs Rp 14.300/US$).

Meski harganya mahal, kapal pesiar ini luasnya cuma 100 kaki atau 9,2 meter persegi. Nah, yang bikin mahal karena kapal pesiar ini dilapisi emas.

Perancangnya adalah desainer asal Inggris yang terkenal di dunia Stuart Hughes. Butuh waktu lebih dari 3 tahun untuk menyelesaikannya.

Kapal mewah ini kemudian dibeli oleh seorang pengusaha Malaysia anonim dengan harga US$ 4,5 miliar.

2. Siapa Sosok Pengusaha yang Dimaksud?

Foto: AFP PHOTO
Dikutip detikFinance dari Business Insider, Sabtu (4/8/2018), perahu tersebut dibeli oleh seorang pengusaha Malaysia yang tak menyebutkan namanya. Namun, tidak banyak orang di dunia yang sanggup memboroskan hartanya hanya untuk sebuahperahu kecil seharga Rp 64 triliun.

Sementara berdasarkan data miliarder Forbes, hanya ada tiga orang malaysia yang memiliki kekayaan besih US$ 5 miliar atau lebih.

Jika benar harga perahu itu US$ 4,5 miliar atau Rp 64 triliun, maka pengusaha Malaysia yang memiliki kemungkinan paling besar untuk membeli perahu lapis emas tersebut ialah Robert Kuok.

Dalam daftar Forbes, Robert Kuok adalah orang terkaya di Malaysia. Kekayaannya saat ini mencapai US$ 14,8 miliar atau lebih dari Rp 200 triliun. Dia merupakan pemilik dari Kuok Group, perusahaan holding yang bergerak di bidang perhotelan, properti, hingga komoditi.

Walau merupakan orang terkaya Malaysia, namun Robert Kuok kini tinggal di Hongkong. Sang miliuner itu juga baru-baru-ini ditunjuk sebagai penasihat khusus pemerintahan baru Malaysia di bawah Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Jabatannya adalah sebagai anggota Dewan Tokoh.

3. Ini Dia Sosok Robert Kuok

Foto: (Reuters)
Dilansir dari Forbes, Sabtu (4/8/2018), Robert Kuok merupakan pengusaha terkaya asal Malaysia. Pengusaha tajir melintir itu merupakan pemilik dari Kuok Group, perusahaan holding yang bergerak di bidang perhotelan, properti, hingga komoditi.

Salah satu brand yang terkenal dari pengusaha tajir melintir itu adalah Hotel Shangrilla miliknya. Hotelnya itu sudah terkenal di berbagai negara dunia.

Kekayaannya saat ini mencapai US$ 14,8 miliar atau lebih dari Rp 200 triliun. Dalam jajaran orang terkaya dunia tahun 2018, pria berumur 94 tahun itu saat ini menduduki peringkat ke-98 di daftar Forbes.

Kekayaan Robert Kuok itu meningkat US$ 3,4 miliar dibandingkan tahun lalu. Peningkatan kekayaannya itu menjadi salah satu yang terbesar dalam setahun belakangan.

4. Begini Kisahnya Hingga Jadi Kaya Raya

Foto: Ari Saputra
Dikutip detikFinance dari Forbes, Sabtu (4/8/2018), sebagai pemilik Kuok Group, dia mulai merintis bisnis sejak 1968. Tak lama berselang, dia mendirikan Hotel Shangri-La di Singapura pada tahun 1971. Dari sini lah kesuksesannya sebagai miliarder dimulai.

Sementara itu, dikutip dari sucessstory.com, Kuok sempat mencicipi sebagai pekerja kantoran. Setelah itu, dia kemudian menjadi juru tulis departemen perdagangan beras di Singapura.

Tiga tahun di departemen perdagangan beras membantunya mempelajari bisnis perdagangan. Dengan bekal ilmu yang telah dipelajarinya itu, ia kemudian memulai kembali ke kota kelahirannya Johor bersama saudara-saudaranya untuk mendirikan bisnis.

Tak lama setelah itu, dia mendirikan Co Manufaktur Gula Malaya, yang dengan cepat mendapatkan popularitas. Dia menguasai produksi gula di Malaysia dengan memproduksi 80% gula negaranya dan 10% gula dunia. Dia pun dijuluki, 'raja gula Asia'.

Sebagai pengusaha yang ambisius dan sangat lihai, Kuok tidak berhenti begitu saja. Pada tahun 1971, dia memulai bisnis jaringan hotel, Shangri-la yang kini terkenal dan tersebar di seluruh dunia.

Hingga di usianya ke yang ke 91, Kuok telah memiliki banyak investasi bernilai bisnis besar, yang tersebar di negara Asia, termasuk Indonesia, Australia, Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Halaman 2 dari 5
(dna/dna)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads