Benarkah Gaji TKA China di Morowali Lebih Besar dari Pekerja Lokal?

Benarkah Gaji TKA China di Morowali Lebih Besar dari Pekerja Lokal?

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 07 Agu 2018 18:32 WIB
Foto: Danang Sugianto
Morowali - Muncul isu miring bahwa PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) tidak berlaku adil terhadap pekerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA) asal China, salah satunya terkait kesejahteraan. Benarkah hal itu?

Pertanyaan itu juga dilemparkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan rapat video conference dengan jajaran direksi IMIP.

"Pak tolong dijelaskan ini ada kabar katanya gaji pekerja lokal jauh sekali bedanya dengan TKA. Apa itu benar?" tuturnya di Kantor Staf Presiden melalui Video Conference, Selasa (7/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CEO IMIP Alexander Barus pun menjawab bahwa pihaknya memberlakukan gaji seluruh karyawan di IMIP sama besar. Perhitungannya pun berdasarkan tabel gaji yang sama ketika dibuat saat perusahaan berdiri.

"Semua kesepakatan pakai 1 tabel gaji. Saya buat dulu itu dasarnya kombinasi dari gaji Adaro, Chevron dan Telkomsel. Ada golongan 1, golongan 2 dan lain sebagainya. Itu semua sama," terangnya.



Namun para TKA China di IMIP biasanya bekerja lembur saat akhir pekan. Sebab mereka juga tinggal di mes yang letaknya di dalam kawasan industri. Apalagi mereka dibatasi untuk keluar dari wilayah industri.

"Mereka Sabtu dan Minggu lembur, jadi mereka terima bisa lebih besar. Tapi tidak terlalu jauh bedanya hanya sekitar 30%," tambahnya.

Selain itu seperti orang yang bekerja di luar negeri pada umumnya, mereka mendapatkan tunjangan kejauhan. Tunjangan itu diberikan oleh pihak perusahaan China yang mengirimnya.

IMIP juga sebenarnya dibebani dengan menanggung biaya kepulangan mereka negara asalnya. Biasanya TKA China di IMIP pulang setiap 3 bulan.

"Ada juga family visit untuk mereka. Pekerja Indonesia juga dapat itu, tapi kan paling jauh dari Medan," kata Alex.

Sementara HR Advisor yang juga mantan direktur IMIP, Zulkifli Arman mengungkapkan, rata-rata pemasukan yang dibawa pulang pekerja lokal untuk kelas paling bawah di IMIP sebesar Rp 4 juta. Sementara untuk kelas operator menerima sekitar Rp 8 juta per bulannya.

"Itu take home pay ya, jadi sudah termasuk tunjangan," ujarnya.

(das/eds)

Hide Ads