Pertanyaan itu juga dilemparkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat melakukan rapat video conference dengan jajaran direksi IMIP.
"Pak tolong dijelaskan ini ada kabar katanya gaji pekerja lokal jauh sekali bedanya dengan TKA. Apa itu benar?" tuturnya di Kantor Staf Presiden melalui Video Conference, Selasa (7/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua kesepakatan pakai 1 tabel gaji. Saya buat dulu itu dasarnya kombinasi dari gaji Adaro, Chevron dan Telkomsel. Ada golongan 1, golongan 2 dan lain sebagainya. Itu semua sama," terangnya.
Namun para TKA China di IMIP biasanya bekerja lembur saat akhir pekan. Sebab mereka juga tinggal di mes yang letaknya di dalam kawasan industri. Apalagi mereka dibatasi untuk keluar dari wilayah industri.
"Mereka Sabtu dan Minggu lembur, jadi mereka terima bisa lebih besar. Tapi tidak terlalu jauh bedanya hanya sekitar 30%," tambahnya.
Selain itu seperti orang yang bekerja di luar negeri pada umumnya, mereka mendapatkan tunjangan kejauhan. Tunjangan itu diberikan oleh pihak perusahaan China yang mengirimnya.
IMIP juga sebenarnya dibebani dengan menanggung biaya kepulangan mereka negara asalnya. Biasanya TKA China di IMIP pulang setiap 3 bulan.
"Ada juga family visit untuk mereka. Pekerja Indonesia juga dapat itu, tapi kan paling jauh dari Medan," kata Alex.
Sementara HR Advisor yang juga mantan direktur IMIP, Zulkifli Arman mengungkapkan, rata-rata pemasukan yang dibawa pulang pekerja lokal untuk kelas paling bawah di IMIP sebesar Rp 4 juta. Sementara untuk kelas operator menerima sekitar Rp 8 juta per bulannya.
"Itu take home pay ya, jadi sudah termasuk tunjangan," ujarnya.