Seperti tantangan berjualan kardus dengan omzet Rp 300 juta/ bulan Banyak tantangan yang harus di hadapi oleh pengusaha, salah satunya keterbatasan suplai barang. Hal tersebut dikatakan Juragan Gudang Kardus di Kawasan Kramat Djati, Jakarta Timur Dewi Lestari.
Kesulitan selama awal ia membangun bisnis ini adalah suplai limbah kardus yang suplainya tidak selalu tersedia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewi menjelaskan, untuk menjalankan bisnisnya ia menggunakan jaringan bisnis selama dia menjadi konsultan bisnis UMKM. Ia mulai mencari pabrik mana saja yang memiliki limbah kardus bekas.
"Dulu saya sempat cari perusahaan mana yang punya limbah kardus bekas tapi masih layak pakai," kata dia kepada detikFinance, Kamis (9/8/2018).
Selain itu ada pula kendala lainnya, Desi menjelaskan karena bahan bakunya mengandalkan limbah kualitas dari kertas dari kardus pun tidak bisa stabil.
"Kalau misalnya dari pabrik sana dari negara sana yang impor ke perusahaan tersebut itu kan kadang suka ganti produk kan, konsumen kita di Indonesia cocok dengan kardus yang sebelumnya tapi kan kalau second gitu kan masalahnya, masalah ganti kemasan ganti produk yasudah ukurannya berubah," jelas dia.
Baca juga: Jual Beli Kardus Beromzet Ratusan Juta |
Sementara itu kendala lain juga dialami oleh Dewi, ia mengaku berbisnis kardus berbeda dengan bisnis yang lainnya. Dewi menjelaskan, jika pengusaha lain bisa mengatur pengeluaran untuk kebutuhan stok. Maka untuk bisnis kardus tidak bisa. Dewi mengatakan, jika kerjasama yang dilakukan oleh beberapa perushaan untuk menampung semua kardus harus siap modal besar.
"Kalau kardus itu keluar barang dari pabrikanya berapa yasudah itu yang ia terima bisa jadi bulan ini dan bulan kemarin itu lebih besar dari bulan ini. Harus siap nampung. kita harus siap deposit," ujar dia (dna/dna)