Realisasi investasi tersebut terdiri dari PMDN sebesar Rp 16,5 triliun dan PMA sebesar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13,4 triliun (kurs APBN 2018 $1= Rp 13.400). Dengan demikian, realisasi investasi DKI Jakarta, PMDN dan PMA selama Januari hingga Juni 2018 mencapai angka Rp 58,7 triliun atau meningkat 19,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 (sebesar Rp 49 triliun).
"Alhamdulillah, pada semester 1 (periode Januari s.d. Juni) Tahun 2018, realisasi investasi di Jakarta menembus angka Rp 58,7 triliun naik 19,8 persen dari periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 49 triliun" kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Senin, (20/08/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dibandingkan dengan kondisi Indonesia secara umum selama triwulan II tahun 2018 yang mengalami perlambatan pertumbuhan investasi, DKI Jakarta tetap mengalami kenaikan pertumbuhan realisasi investasi. Peningkatan sebesar 20,6% (triwulan II tahun 2018 dibanding triwulan II tahun 2017), dari sebelumnya 19,4% (triwulan I tahun 2018 dibanding triwulan I tahun 2017).
"Berdasarkan catatan BKPM RI, kondisi Indonesia pada triwulan II tahun 2018 yang secara menyeluruh mengalami perlambatan pertumbuhan realisasi investasi, namun DKI Jakarta tetap mengalami kenaikan pertumbuhan realisasi investasi menjadi 20,6%, hal ini merupakan prestasi seluruh warga Jakarta yang menjadikan kota ini ramah investasi dan primadona bagi para investor" ujar Edy.
BKPM mencatat, realisasi investasi (PMDN dan PMA) selama triwulan II Tahun 2018, berdasarkan lokasi proyek, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi dibanding provinsi lainnya di Indonesia. DKI Jakarta berkontribusi sebesar 16,9% terhadap total realisasi investasi triwulan II Tahun 2018 seluruh Indonesia yang mencapai angka Rp 176,3 triliun.
Untuk periode Januari hingga Juni Tahun 2018 dari total realisasi investasi DKI Jakarta sebesar Rp 58,7 triliun, realisasi investasi (PMA & PMDN) berdasarkan sektor usaha (5 besar) adalah Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 24,8 triliun, 42,2%), Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 19,2 triliun, 32,7%), Listrik, Gas dan Air (Rp 3,5 triliun, 6,0%), Perdagangan dan Reparasi (Rp 3,4 triliun, 5,8%), Jasa lainnya (Rp 2,4 triliun, 4,1%).
BKPM juga mencatat selama periode Januari hingga Juni tahun 2018, realisasi investasi PMDN berdasarkan lokasi proyek, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan realisasi investasi PMDN tertinggi dibanding provinsi lainnya di Indonesia dengan menembus angka Rp 25,3 triliun. Diikuti Jawa Timur (Rp 16,7 triliun), Jawa Barat (Rp.15,2 triliun), Jawa Tengah (Rp 15 triliun), dan Kalimantan Timur (Rp14,3 triliun).
Saksikan juga video ' Jokowi Ingin Pintu Investasi Dibuka Lebar, Jangan Macam-macam ':
(eds/zul)