"Sulawesi Tengah mendukung penuh peningkatan daya saing produk pertanian khusus hortikultura. Ini mengingat makin terbukanya pasar global dan kesadaran masyarakat akan produk yang bermutu, aman konsumsi dan ramah lingkungan mengakibatkan kebutuhan akan produk tersebut meningkat," kata Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulteng, Bunga Elim Somba, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/8/2018).
Bunga menyatakan pemerintah Provinsi Sulteng akan terus mendukung penerapan sistem jaminan mutu dalam menghasilkan produk pertanian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Direktur Perlindungan Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Sriwijayanti Yusuf, memberikan apresiasi kepada pemerintah Provinsi Sulteng yang sudah mendukung pengembangan produk pertanian yang bermutu dan berdaya saing.
Ia pun memberikan penghargaan kepada kelompok tani yang sudah menerapkan sistem jaminan mutu dalam penyediaan produk pertanian khususnya hortikultura.
"Dengan dukungan pemda yang kuat diharapkan ke depannya akan semakin banyak petani yang mau dan mampu menerapkan sistem jaminan mutu dalam menyediakan produk pangan yang aman konsumsi, aman untuk produsen dan menjaga keamanan lingkungan," ujar Sri.
Dia menyebutkan dalam upaya menggenjot peningkatan produksi komoditas agar memiliki daya saing yang tinggi, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan mengembangkan 250 desa organik dari dana APBN pada Tahun Anggaran 2018.
"Lima desa organik di antaranya dialokasikan di Provinsi Sulteng," sebut Sri.
Di lain pihak. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah Trie Iriany Lamakampali mengatakan terdapat tujuh kabupaten di Provinsi Sulteng yang mengembangkan pertanian organik yaitu Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Tojo Unauna, Banggai, Poso dan Kota Palu.
"Di daerah ini sudah terdapat 37 Kelompok Tani yang bersertifikat organik atau prima 3," katanya.
Penganugerahan Daya Saing Produk Pertanian Sulteng ini dihadiri Direktur Perlindungan Hortikultura Kementan, Sriwijayanti Yusuf, pihak Hotel, Restoran, Rumah Sakit dan utusan kelompok tani.
Pada rangkaian acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara kelompok tani yang akan mensuplai produk organik dengan rumah sakit, hotel dan restoran yang akan menyerap produk tersebut.
Saksikan juga video 'Embung di Semarang Kering, Petani Pilih Merantau':
(mul/ega)