Ikut dalam rapat, yaitu Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Usai rapat, Sri Mulyani menjelaskan hasil pertemuan para anggota TPIP.
Baca juga: Seberapa Sehat APBN di Era Jokowi? |
"Kita ingin sampaikan hasil rakor kita dalam rangka menjaga pengendalian inflasi. Pemerintah selama ini cukup berhasil menjaga tingkat inflasi pada tingkat rendah dan stabil di kisaran 3,5%," katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (24/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga komponen pembentuk inflasi yang jadi perhatian BI dan pemerintah, yakni inflasi inti (core inflation), inflasi dari volatile food, dan inflasi yang diakibatkan perubahan nilai tukar rupiah (imported inflation).
"Kita lihat apa yang perlu kita waspadai dan perlu kita lakukan untuk penyesuaian agar core inflation, volatile food, maupun imported inflation tidak memicu inflasi sampai akhir tahun, bahkan continue di 2019. Di 2019, sesuai asumsi APBN 2019 adalah 3,5%," lanjutnya.
Sri Mulyani mengatakan BI tentunya bakal berupaya dalam menjaga inflasi dari nilai tukar. Sementara inflasi yang disebabkan volatile food akan ditangani oleh Kementerian Perdagangan.
"Dengan langkah langkah yang hari ini bicarakan kita ingin inflasi tetap bisa dijangkarkan di 3,5% sampai akhir 2018 dan terus di 2019," tambahnya.
Saksikan juga video 'Jokowi: Inflasi Bisa Kita Kendalikan, Ekspor Juga Baik':
(hns/hns)