Pergantian pengurus Garuda Indonesia menjadi sorotan salah satunya karena dicopotnya Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama. Kemudian, Pahala ditempatkan ke Direktur Keuangan Pertamina.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menerangkan, Pahala Mansury ditempatkan ke Pertamina karena ia dianggap sukses menekan kerugian di Garuda Indonesia. Menurutnya, Pahala dibutuhkan di Pertamina karena tengah menghadapi tantangan terkait kenaikan harga minyak serta dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat.
"Karena dianggap Pak Pahala paling ngerti keuangan, dia punya latar belakang bank bankir, Pertamina cocok pas. Ada bankir konsultan, kemudian di BUMN, Garuda," kata dia di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Kemudian, Direktur Keuangan Pertamina sebelumnya Arief Budiman dipindahkan ke PT Danareksa (Persero) sebagai Direktur Utama. Hal ini juga bukan tanpa tujuan.
Harry mengatakan, keputusan pemerintah memindahkan Arief ke Danareksa untuk menyukseskan holding perbankan. Arief dianggap sukses dalam pembentukan holding migas saat di Pertamina.
"Kan dia pengalaman holding migas, orang keuangan, konsultan," ujarnya.
Terkait pengangkatan I Gusti Ngurah Askhara atau Ari Askhara menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Harry mengatakan, hal itu karena Ari memiliki pengalaman di perusahaan maskapai pelat merah tersebut. (zlf/zlf)