Hadapi Perubahan Zaman, Ini yang Harus Dilakukan Milenial

Hadapi Perubahan Zaman, Ini yang Harus Dilakukan Milenial

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Rabu, 26 Sep 2018 14:43 WIB
Foto: Kemnaker
Jakarta - Menghadapi perubahan zaman yang terjadi sangat cepat, generasi milenial dituntut memiliki keterampilan yang unggul, berinovasi dan tampil di atas rata-rata. Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri keterampilan mendasar untuk dunia kerja di masa mendatang adalah pengetahuan, ide kreatif, dan inovasi.

"Pengetahuan, kekuatan Ide-ide kreatif dan inovasi yang revolusioner adalah keterampilan mendasar yang harus dimiliki dalam dunia kerja di masa mendatang," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Rabu (26/9/2018).


Hal itu diungkap Hanif yang diwakilkan oleh Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencana dan Pengembangan Ketenagakerjaan Khairul Anwar saat menghadiri Dies Natalis Universitas Jenderal Soedirman ke-55 hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khairul menjelaskan pekerjaan-pekerjaan dan industri masa depan akan lahir dalam suatu Ekonomi Inovasi yang memiliki 4 sarana fundamental yakni IT dan Jaringan, Bioteknologi, Nanoteknologi dan Neuroteknologi.

"Jenis-jenis pekerjaan di masa depan bagi para milenial akan lebih membutuhkan keterampilan canggih, pendidikan tinggi, dan pelatihan teknologi high-level," kata Hanif.


Berdasarkan hasil riset McKinsey Global Institute Tahun 2012 telah meramalkan Indonesia akan menjadi salah satu negara ekonomi terbesar ke-7 di dunia tahun 2030. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil.

"Pada 10 tahun ke depan, pasar kerja Indonesia akan diisi oleh generasi milenial yang jumlahnya lebih dari 100 juta orang. Oleh karena itu generasi muda harus disiapkan keterampilan yang berhubungan dengan kecepatan, kompleksitas, risiko, perubahan dan kejutan," ujar Hanif.

"Kemakmuran perekonomian Indonesia di masa depan ada di tangan mereka, termasuk terwujud atau tidaknya ramalan McKinsey Global Institute yang saya sebutkan tadi," imbuh dia.

Hanif mengatakan semua stakeholders pembangunan di pusat maupun daerah harus terlibat, termasuk sistem pendidikan. Menurutnya, sistem pendidikan harus terus diperbaiki untuk mempersiapkan bangsa, organisasi dan Individu untuk bersaing dalam Ekonomi Inovasi.

Sementara itu, Rektor Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed), Prof. Suwarto, mengungkapkan pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan.

"Kami terus meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan, termasuk bagi masyarakat kurang mampu yang kami implementasikan dalam bentuk beasiswa," kata Suwarto.

Selain itu Suwarto menambahkan, agar siap menghadapi dunia kerja Unsoed selalu melakukan pembekalan baik dalam bentuk persiapan menghadapi dunia kerja maupun untuk berwirausaha bagi para calon wisudawan. (mul/ega)

Hide Ads