"Pesawat-pesawat yang mungkin diakomodasi oleh Bandara Mutiara kualifikasi pesawat yang dengan jenis ATR atau bombardir atau pesawat 737 atau 737 klasik," kata dia di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (1/10/2018).
Ia menjelaskan, kemungkinan akan ada 40 penerbangan dalam sehari di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pun tengah diupayakan frekuensi penerbangan lebih banyak agar jumlah warga yang bisa diangkut lebih banyak. Caranya adalah dengan menambah personil atau petugas di menara pengawas dan menambah peralatan.
"Dari perkiraan kami akan ada kemungkinan paling tidak 40 take-off, landing. Jadi 20 landing 20 take-off itu adalah kapasitas yang biasa diterima atau dikelola oleh bandara Mutiara. Artinya apabila hari ini kita mengerahkan beberapa petugas-petugas dari Makassar baik ground handling maupun ATC maka Bandara Mutiara dimungkinkan meningkatkan kapasitas," kata dia.
Sebagai informasi, Bandara Mutiara sis Al Jufri, Palu Sulawesi Tengah sempat padat oleh masyarakat yang ingin terbang keluar dari Palu. Guncangan dan tsunami yang terjadi di Palu membuat banyak kawasan tersebut rusak parah. Hingga saat ini ada 821 orang yang meninggal.
Belum lagi masyarakat yang saat ini sakit membutuhkan perawatan di luar Palu sehingga penerbangan perlu dioptimalkan untuk mengangkut masyarakat yang membutuhkan. (dna/dna)