Ketua Pengurus PB PGRI Didi Supriyadi mengatakan saat ini jumlah SMK yang dikelola pihak swasta lebih banyak dibandingkan negeri. Adapun, jumlah SMK swasta ada sebanyak 10.000 sedangkan negeri hanya 3.000.
Adapun, hal ini mempengaruhi kualitas. Sebab, terdapat perbedaan kesejahteraan gaji pengajar SMK negeri dengan swasta.
"Ada pengelolaan berbeda. Artinya lembaga vokasional di SMK ada ketimpangan antara penyelenggaraan negeri dan swasta. Berakibat pada penyelenggaraan. Banyak swasta banyak, guru swasta dan kesejahteraan tentu berbeda," jelas dia.
Ia pun mencontohkan gaji seorang guru SMK negeri di DKI Jakarta bisa mencapai Rp 13 juta per bulan. Sedangkan gaji untuk guru swasta hanya mencapai Rp 2 juta per bulan.
"DKI misalnya, kesejahteraan gaji guru negeri itu Rp 10-13 juta. Kalau swasta paling Rp 2 juta. Ini jomplang. Kalau disamaratakan output SMK kurang matchsama industri, lebih banyak sekolah negeri dari swasta," papar dia.
Sementara itu, BPS merilis tingkat pengangguran terbuka saat ini mencapai 7 juta orang yang mana jumlah tersebut didominasi oleh lulusan SMK.