"Merpati prospeknya ada karena punya 3 value yang dia miliki, satu adalah bahwa memang masyarakat percaya ke Merpati. Kedua, Merpati dikenal adalah punya kultur keselamatan yang sangat tinggi," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (17/11/2018).
Ketiga, yang tidak kalah penting adalah Merpati merupakan pesawat perintis yang menjadi penghubung di remote area atau wilayah pelosok Indonesia, sehingga keberadaannya itu akan sangat dibutuhkan.
"Yang ketiga adalah satu satunya penerbangan yang sampai saat ini bisa masuk ke remote area, walaupun banyak sekarang itu maksimum hanya sampai ke ATR, kan itu sudah kota," sebutnya.
Dia memahami bisnis penerbangan juga punya risiko, ditambah keuntungannya tidak begitu besar. Namun, dia percaya investor yang berminat masuk ke Merpati sudah punya hitung-hitungan sendiri.
"Saya pikir orang yang melihat ini pasti ahli penerbangan sekali. Jadi saya yakin investor yang mau masuk ini sudah menghitung betul. Risiko bisnis pasti dia sudah hitung semua," sebutnya. (zlf/zlf)