Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan operasi pasar akan menggelontorkan beras dari gudang Bulog, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
"Iya (dari gudang). Nanti fifty-fifty itu ada yang dari dalam negeri dan sama luar negeri," kata dia di PIBC, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya impor itu kan kita ada dari empat negara, Vietnam, Thailand, Pakistan, dan India," terang Tri.
Baca juga: Harga Gabah Naik Karena Panen Tak Merata |
Beras yang digelontorkan ke pasar jenis medium dan tak akan dicampur antara yang pera dan pulen.
"Nggak dicampur. Jadi nanti ada dua pilihan, kan tergantung selera ada yang butuh pera dan pulen itu dua-duanya masuk jenis medium," terang Tri.
Kepala Koperasi PIBC, Zulkifli, menambahkan saat ini beras yang digelontorkan Bulog baru 100 ton, namun belum mempengaruhi harga beras medium di pasaran.
Zulkifli memperkirakan harga beras medium baru turun setelah operasi pasar gencar dilakukan selama satu bulan lamanya.
"Ini kan baru masuk ya 100 ton ya belum ada pengaruh. Palingan satu minggu sampai satu bulan baru terpengaruh harga itu jadi Rp 8.500 per kg," tutur Zulkifli.
Tonton juga 'Stok Beras Surplus Tapi Harga Melonjak Naik, Ada Apa?':
(hns/hns)