"Setelah pilpres, siapapun pemenangnya maka harga BBM, listrik, dan iuran BPJS perlu disesuaikan sehingga tidak gerogoti APBN. Subsidi Elpiji juga perlu diubah sistemnya sehingga tidak bocor pada kelompok menengah atas," kata Direktur Program Indef Berly Martawardaya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Berly menjelaskan, langkah pemerintahan kabinet kerja menahan harga BBM dan listrik membuat keuntungan dua BUMN energi yaitu Pertamina dan PLN semakin tergerus. Apalagi di tengah fluktuasinya harga minyak dunia dan kurs dolar AS yang tidak menentu.
Oleh karena itu, Berly menilai siapapun yang akan menjadi pemimpin Indonesia di tahun depan, maka sudah seharusnya menaikkan harga BBM dan listrik. Serta mengatur penyaluran Elpiji 3 kilogram (kg).