Hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti dalam acara International Coral Reef Initiative (ICRI) yang diselenggarakan di Monaco.
Menurut Susi rusaknya laut tidak hanya disebabkan oleh perubahan iklim saja, tapi juga ada bisnis dan permintaan yang besar untuk terumbu karang. Permintaan terumbu karang ini berasal dari dalam dan luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Punya ikan hias di rumah boleh, tapi (akuariumnya) jangan pakai terumbu karang. Ganti pakai yang lain saja," tegas Susi.
Terumbu karang ini sangat penting untuk kehidupan biota laut. Tanpa terumbu karang yang sehat, tidak akan ada lagi ikan segar yang bisa diambil oleh nelayan.
"Nelayan tradisional itu sudah mengerti kalau terumbu karang penting, tapi kan banyak juga yang tidak mengerti, tahunya jual-jual saja. Tugas pemerintah ini membina mendidik dan membuat aturan untuk terumbu karang ini," ucapnya.
Ancaman ini, kata Susi, tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan di banyak negara. Maka dari itu Susi merasa perlu menyampaikan hal ini di forum internasional supaya lebih banyak negara yang sadar akan pentingnya terumbu karang untuk keberlangsungan laut.