Sri Mulyani mengatakan, saat ini publik lebih banyak menyoroti utang daripada aset negara. Padahal, optimalisasi aset negara merupakan sesuatu yang penting.
Menurutnya, aset-aset yang dimiliki negara baik dalam bentuk bangunan maupun tanah harus bisa dioptimalkan agar manfaatnya bisa maksimal dirasakan oleh masyarakat.
"Biasanya aset yang diperoleh dari uang publik (pajak) itu dianggap bukan barangnya dia, sehingga tidak dijaga. Sementara di swasta dibutuhkan resource dan penuh risiko untuk bisa mendapatkan aset, mereka harus menjamin aset itu punya daya guna yang setara," katanya di Kementerian Keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu cara untuk mengoptimalkan aset ialah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). LMAN adalah badan di bawah Kementerian Keuangan yang berfungsi mendukung optimalisasi manajemen aset negara, guna meningkatkan manfaat ekonomi dan sosial.
Namun Sri Mulyani mengaku heran, publik lebih banyak memperhatikan soal utang negara dibanding mengawasi pengelolaan aset negara. Menurutnya topik optimalisasi aset negara seharusnya lebih mendapat perhatian.
"Publik sekarang sangat dan lebih senang tenaganya habis untuk memelototi utang. Padahal sudah banyak orang yang pelototi utang. Justru harusnya publik lebih banyak melihat kepada aset," kata dia.
"Kalau utang, yang ngutangin saja ngawasin kita. Kita publish setiap bulan, kita tahu perubahan komposisi, kapan jatuh tempo. Tapi aset, which is actually much bigger, kita sering lupa atau belum bisa menyampaikan," tutupnya. (ang/ang)