Awalnya, izin kuota impor diputuskan sebanyak 500 ribu ton. Beberapa bulan berikutnya, diputuskan kembali tambahan izin kuota sebanyak 500 ribu ton dengan total 1 juta ton.
Namun, kuota yang diberikan juga belum dirasa mencukupi sehingga pemerintah menambah lagi kuota sebanyak 1 juta. Sehingga, total impor yang dikeluarkan sebanyak 2 juta ton.
Di tengah perjalanan impor, ternyata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan kesulitan untuk menyimpan beras impor tersebut. Akibatnya ia mesti menyewa gudang milik TNI.
Dari keputusan menyewa gudang milik TNI tersebut, Bulog mesti mengeluarkan uang lebih. Ia pun meminta agar pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan mau membantu kesulitannya.
Sayang, permintaan tersebut dilempar mentah-mentah oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Ia menilai tugas menyimpan beras impor merupakan kewajiban Bulog dan bukan tugas Kemendag.
Mendegar ucapan tersebut, Buwas naik pitam dan mengeluarkan umpatan 'matamu' untuk Enggar. Berita ini pun menjadi ramai di bulan September 2018.
Bagaimana cerita selengkapnya? Dirangkum detikFinance, ini kaleidoskop September 2018: