Cerita Darmin soal Beras Bulog Bagus Tapi Tak Laku

ADVERTISEMENT

Cerita Darmin soal Beras Bulog Bagus Tapi Tak Laku

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 27 Des 2018 20:29 WIB
Foto: Grandyos Zafna.
Jakarta -

Perusahaan Umum (Perum) Badan urusan logistik (Bulog) disebut memiliki beras dengan kualitas yang baik. Namun tak pernah dilirik oleh masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan tak diliriknya beras Bulog karena masyarakat lebih memilih beras dengan merek lain.

"Karena sebenarnya dia itu premium, tapi dijual medium. Tapi Bulog selalu mengutamakan operasi pasar dengan pengadaan beras dari luar negeri. Kenapa? biasanya lebih tahan lama beras impor karena kualitasnya lebih bagus," kata Darmin di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Dia menyebutkan saat ini penyerapan beras Bulog memang agak rendah di masyarakat. Ini karena masyarakat memiliki keinginan untuk konsumsi beras dengan merek yang berbeda.

"Bulog itu punya merek loh, mereknya Beras Kita, yang medium. Kalau premium itu memang bukan untuk operasi pasar, orang kan selama ini lihatnya merek ya," ujar Darmin.

Dia menambahkan, saat ini pemerintah juga berupaya untuk penetrasi ke penjualan beras Bulog. Tidak mudah, menurut dia saat ini banyak pedagang ritel yang menginginkan untung yang besar. Misalnya jika menjual beras Bulog keuntungan yang didapatkan hanya Rp 300 per kilogram sedangkan beras yang lain bisa dapat untung Rp 500 sampai Rp 1.000 per kilogram

Hal ini menyebabkan ada sedikit pergerakan pada harga beras. Darmin menceritakan siang ini ia dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk mendiskusikan harga beras yang sedikit naik bulan ini. "Kalau medium baik 0,4% sedikit sekali Rp 45 per kg, yang premium malah hanya naik 0,04% jadi kesimpulannya memang naik tapi kecil," imbuh dia.

Dia menyebut Presiden meminta agar Bulog menaikkan operasi pasar agar harga beras yang naik bisa kembali ke harga semula.

Namun Darmin tidak menjelaskan berapa besar kenaikan operasi pasar yang harus dilakukan Bulog. Namun estimasinya 4 hingga 5 ribu ton setiap hari mampu membuat harga kembali turun.

Ini sudah disesuaikan dengan stok beras yang ada di gudang Bulog. "Jadi intinya Presiden ingin supaya harganya dikembalikan ke harga sebelum naik, silakan dilakukan operasi pasar nanti saya cek," imbuh dia.



(hek/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT