Sudah Banyak Kemajuan, Kereta Bandara Soetta Masih Sepi

Sudah Banyak Kemajuan, Kereta Bandara Soetta Masih Sepi

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 10 Jan 2019 14:10 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Sudah setahun beroperasi, tingkat keterisian kereta Bandara Sukarno Hatta (Soetta) masih minim. Padahal, layanan yang disuguhkan oleh operator kereta Railink sudah banyak kemajuan.

Saat awal beroperasi, kereta Bandara Soetta memang banyak mengalami kendala. Tercatat beberapa gangguan yang dialami kereta bandara, mulai dari mati mendadak saat tengah beroperasi, mesin pembelian tiket yang kerap gangguan hingga waktu tempuh yang masih terlalu lama.

Namun kini kendala tersebut sudah mulai berkurang. Saat dijajal detikFinance, Kamis (10/1/2019), hal-hal yang menjadi kendala tadi tidak terasa selama perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dimulai dari saat pembelian tiket di stasiun, semua berjalan dengan lancar. Dengan menggunakan pembayaran lewat kartu debit, pembelian tiket dapat dilakukan dengan waktu setengah menit saja.

Area stasiun juga menyediakan fasilitas yang memadai. Ada WiFi gratis, ruang tunggu yang nyaman, toilet yang bersih, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti mushala atau ruang laktasi.

Waktu kedatangan kereta juga sangat tepat. Kereta tiba saat sebelum waktu di tiket tertera dan berangkat sesuai waktu yang ditentukan.

Salah satunya dirasakan oleh Budi Narindra, pelanggan kereta Bandara Soetta. Budi mengaku sudah menggunakan kereta bandara sejak pertama kali beroperasi.

"Nyoba yang mogok juga saya sudah pernah," kata Budi.

Budi mengaku puas dengan layanan kereta Bandara Soetta sejauh ini. Menurutnya, layanan kereta bandara Soetta terus meningkat dan bisa diandalkan untuk mobilitasnya menuju maupun dari Bandara Soetta.


"Secara ketepatan waktu ini lebih bisa diandalkan. Saya pikir ini sudah yang paling bagus. Apalagi kalau dibandingin di luar negeri, ini lebih bagus. Keretanya juga bagus," katanya.

Sementara waktu tempuhnya juga tidak kurang dan tidak lebih dari jadwal yang ditentukan dalam tiket. Keberangkatan dari Stasiun BNI City di Sudirman, Jakarta menuju Stasiun Bandara Soetta di Cengkareng, Tangerang ditempuh dalam waktu 46 menit.

Jika dibandingkan dengan penggunaan moda transportasi umum lainnya seperti Damri, waktu tempuh menggunakan kereta bandara tak jauh berbeda. Waktu tempuh menggunakan bus Damri biasanya berkisar 40-60 menit.

Namun saja, harga tiket kereta bandara lebih mahal Rp 30 ribu dibanding harga tiket Damri. Selain itu, penggunaan kereta bandara masih harus membuat penumpang transit dulu menggunakan kereta layang untuk sampai ke terminal tujuan di bandara Soetta.

Suasana di dalam kereta juga sangat nyaman. Kursi yang empuk dan tidak sempit membuat penumpang menikmati perjalanan sepanjang 46 menit.

Namun kemajuan-kemajuan ini tak sebanding dengan peningkatan keterisian penumpang selama setahun beroperasi. Tingkat okupansi kereta bandara Soetta masih jauh dari ideal. Banyak kursi kosong yang tersedia di dalam gerbong kereta.

"Manajemen mungkin harus berusaha bagaimana ini bisa ditingkatkan penumpangnya, mungkin promosi atau apa," kata Budi.

PT Railink mencatat okupansi kereta bandara Soetta pada hari biasa sekitar 2.700-3.000 penumpang, hari Jumat 4.700-5.000 penumpang dan akhir pekan sekitar 2.000-2.500 penumpang. Jika diambil angka terbanyak di 5.000 orang, okupansinya hanya sebesar 26% alias masih jauh dari harapan.

(eds/fdl)

Hide Ads